Bolastylo.com - Diet Puasa atau diet intermitent fasting cukup populer belakangan ini.
Diet ini diklaim memiliki banyak manfaat untuk tubuh seperti memperpanjang usia dan meregenerasi sel-sel yang rusak.
Caranya dengan mengatur makan pada "jendela makan" yaang berkisar anatara waktu 8 jam, 4 jam, hingga 1 jam.
Selebihnya, orang yang mempraktekkan diet ini harus puasa hingga jendela makan berikutnya.
Beberapa orang bahkan menganggap diet puasa intermiten sebagai salah satu pola makan terbaik untuk mendapatkan berat badan yang sehat.
Sayangnya, tak semua orang mampu menerapkan pola diet ini.
Terkadang, godaan untuk mengonsumsi makanan tertentu datang, yang akhirnya membuat kita melanggar "jendela makan" atau batasan waktu makan yang telah ditetapkan.
Kabar baiknya, saat ini ada cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan manfaat dari puasa intermiten.
Berdasarkan informasi dari Medical News Today, cara ini disebut dengan "fasting mimicking diet" alias diet menirukan puasa.
Kita hanya perlu menerapkan pola makan rendah protein, rendah lemak tak sehat, dan tinggi lemak sehat.
Ini akan membuat kadar glukosa tubuh menjadi rendah dan meningkatkan tingkat keton tubuh, seperti yang terjadi pada efek puasa intermiten.
Pada dasarnya, diet ini sangat mirip dengan diet keto hanya saya dengan tambahan sedikit protein.
Para ahli percaya cara ini dapat meningkatkan regenerasi sel kekebalan dan memberi usia panjang seperti yang disebut sebagai manfaat diet puasa.
Para ahli memang menekankan perlunya hasil klinis untuk mengonfirmasi lebih lanjut manfaat dari pola diet ini.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nina Andrianti Loasana |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |