BolaStylo.com - Terungkap alasan mengapa Persebaya Surabaya memecat Djadjang Nurdjaman setelah ditahan imbang Madura United, salah satunya masalah poin.
Setelah melakoni Derbi Suramadu antara Persebaya Surabaya vs Madura United, secara mengejutkan Djadjang Nurdjaman dipecat.
Keputusan ini termasuk mengejutkan karena Persebaya Surabaya kini bertengger di peringkat 7 klasemen sementara Liga 1 2019.
Di posisi ketujuh klasemen sementara Liga 1 2019, Persebaya Surabaya mengoleksi 18 poin dari 13 penampilannya dengan rincian empat kemenangan, enam imbang, dan tiga kalah.
Baca Juga: Kenalin Nih, Justin Carr! Pemuda 26 Tahun Tukang Cukur Sederet Bintang Sepak Bola di Liga Inggris
Empat kemenangan Bajul Ijo dibawah asuhan Djadjang Nurdjaman ini didapat setelah melawan Borneo FC, Persela Lamongan, Persib Bandung, dan Persipura Jayapura.
Kemudian tiga kekalahan Persebaya Surabaya oleh PSM Makassar, PSS Sleman, dan Bali United.
Pada era Djadjang Nurdjaman pada Liga 1 2019, Persebaya mendapatkan hasil imbang sebanyak enam kali setelah melawan Kalteng Putra, PSIS, Barito Putera, Tira Persikabo, Semen Padang, dan Madura United.
Dengan banyaknya hasil imbang tersebut, dilansir BolaStylo.com dari Kompas, manajer Persebaya, Candra Wahyudi memiliki alasan untuk memecat Djadjang Nurdjaman.
Baca Juga: Youtuber Ini Dapatkan Bentuk Tubuh Seperti Chris Hemsworth dalam Waktu 90 Hari
Candra Wahyudi menuturkan Persebaya kehilangan banyak poin pada laga kandang.
Dari perhitungan Candra Wahyudi, Green Force kehilangan 12 poin pada era Djadjang Nurdjaman saat laga kandang baik itu imbang maupun kalah.
"Kinerja tim ini harus ditingkatkan karena banyak hilang poin di kandang ada 10 poin hilang di kandang total 12 poin potensial yang hilang," ucap Candra Wahyudi.
Mantan jurnalis itu juga mengatakan bahwa posisi ketujuh klasemen sementara Liga 1 2019 bukan jaminan posisi aman untuk pelatih.
Baca Juga: Kenalin Nih, Justin Carr! Pemuda 26 Tahun Tukang Cukur Sederet Bintang Sepak Bola di Liga Inggris
Hal tersebut dikarenakan poin antara posisi bawah klasemen dan Persebaya tidak terpaut jauh.
"Setelah 13 pertandingan kami menilai bahwa posisi persebaya belum aman juga. Selisih tim dibawahnya juga tipis jadi posisi 7 itu belum aman," ucapnya lagi Candra Wahyudi.
Selain itu, Candra Wahyudi juga menjelaskan bahwa manajemen memiliki kewenangan untuk menentukan status pelatih, pemain, dan official.
"Manajemen punya pertimbangan untuk menentukan status entah pelatih pemain atau official. Kami punya level penilaian akhirnya kami punya penilaian seperti itu (memecat Djadjang Nurdjaman)," imbuhnya.
Sambil menanti pengganti Djadjang Nurdjaman, Persebaya menunjuk Asisten Pelatih, Bejo Sugiantoro sebagai pelatih caretaker.
Kini Bejo Sugiantoro diberi tugas berat dalam Derbi Jawa Timur menghadapi Arema FC sebagai pada lanjutan Liga 1 2019 pekan ke-14.
Baca Juga: Aksi Heroik Steven Gerrard, Bertemu Anak dari Penggemar Beratnya yang Sudah Meninggal Akibat Depresi
Baca Juga: Fakta Menarik Manchester United vs Chelsea - Pemain Debutan MU Ini Tak Dipercaya Oleh Sang Kakak
Baca Juga: Soroti Performa Bagus Kahfi, Media Vietnam Menjulukinya Sebagai Marouane Fellaini
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Eko Isdiyanto |