Perlu Diketahui! Obesitas Tingkatkan Risiko Kritis Pasien Virus Corona

Eko Isdiyanto Rabu, 1 April 2020 | 06:00 WIB
Ilustrasi obesitas (rawpixel.com)

BolaStylo.com - Pasien positif virus corona atau COVID-19 ternyata bisa berada dalam kondisi kritis lebih tinggi jika juga mengalami obesitas.

Seseorang dengan kondisi medis seperti diabetes, penyakit ginjal, masalah paru-paru, penyakit jantung, penyakit pernapasan kronis berisiko tinggi mengalami gejala virus corona atau COVID-19.

Hal tersebut dibuktikan lewat banyak penelitian, ditambah dengan virus corona ternyata bisa lebih buruk pada seseorang yang mengalami obesitas.

Menurut World Obesity Federation, pasien positif virus corona atau COVID-19 yang obesitas secara signifikan memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi kritis.

Obesitas berdampak pada sistem kekebalan yang melemah dan adanya peningkatan peradangan yang membuat sistem imun tubuh sulit melawan kuman.

Baca Juga: Soal Pemotongan Gaji di Barcelona, Lionel Messi Disamakan dengan Sosok Ini

Kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi lain, di antaranya diabetes, metabolisme lambat, sleep apnea, penyakit jantung dan stroke.

Seseorang dapat dikatakan termasuk dalam kondisi obesitas jika indeks massa tubuh (BMI) antara 25-29,9 dan BMI antara 30-39,9 menurut National Health Service (NHS).

Obesitas yang dialami seseorang juga membuat tekanan berlebih pada paru-paru, hal ini bisa meningkatkan risiko terburuk yang diakibatkan virus corona.

Dilansir BolaStylo.com dari Kompas.com, angka obesitas sangat tinggi di seluruh dunia, presentase yang ada diperkirakan menambah tinggi risiko penularan virus corona.

Baca Juga: Manfaat Berjemur untuk Sistem Kekebalan Tubuh di Masa Pandemi Virus Corona

Di China, sebanyak 221 pasien rawat inap positif virus corona berusia 45 tahun diteliti dengan beberapa kriteria.

Sekitar 60 pasien memiliki komordibitas dengan satu atau lebih tambahan, kemudian 68 pasien memiliki limfopenia dan 25 pasien menderita sakit parah.

Hasil laporan dari penelitian tersebut adalah pasien dengan kondisi memiliki penyakit parah secara langsung terikat dengan indeks massa tubuh (BMI) lebih besar dari 38 kg/m2.

Studi mengenai hal tersebut juga telah dipublikasikan dalam jurnal The Lancet, dalam studi lain pasien virus corona dengan obesitas lebih mungkin dirawat di rumah sakit.

Kondisi ini juga berlaku tak hanya bagi pasien postif virus corona, tetapi juga metapneumovirus dan parainfluenza.

Baca Juga: Negatif Virus Corona, Begini Kondisi Pelatih Tunggal Putra Indonesia



Source : Kompas.com,bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan