BolaStylo.com - Mantan pemain Manchester United, Luke Chadwick ternyata mengalami perlakuan kejam yang menganggu kondisi kesehatan mentalnya selama berkarier.
Chadwick mungkin sempat mencicipi rasanya bermain untuk klub besar sekelas Manchester United di masa mudanya, tapi ia juga mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari publik.
Bergabung dengan Manchester United, tentu membuat wajah Luke banyak dikenal oleh publik dan penggemar sepak bola.
Namun, kepopuleran wajahnya itu justru menjadi boomerang yang mengaggu mentalnya.
Baca Juga: Marcus Fernaldi Harus hati-hati, Sudah 3 Orang Blak-blakan Incar Kevin Sanjaya
Pasalnya, banyak orang yang memberikannya perlakukan tak menyenangkan karena wajah Luke saat muda dinilai jelek.
Pada saat pertandingan dan bus berhenti kemudian para pemain harus melewati kerumunan para penggemar untuk menuju ke stadion, Luke mengaku mendengar banyak kalimat kejam soal wajahnya.
"Aku ingat orang-orang mengatakan aku jelak dan gigiku itu terjebak," ceritanya mengenang masa lalu sebagaiamana dilansir dari Sportbible.
Hal itu membuatnya merasa jika orang-orang menertawakannya.
"Itu terasa seperti setiap orang menertawakanmu," ungkap Luke.
Meski bagi orang-orang pembicaraan itu mungkin hanya sebagai olokan, bagi Luke hal itu membuatnya merasa sangat rendah dan tak percaya diri.
"Mereka memperlakukan saya dengan buruk karena bagaimana aku terlihat, itu sangat sulit, itu membuatku merasa sangat rendah tentang diriku sendiri," ungkapnya.
Luke juga menyatakan jika olokan-olokan itu membuatnya jadi orang yang pendiam dan tidak banyak keluar.
Ia merasa malu dengan kondisi dirinya.
"Itulah alasan mengapa aku tidak banyak keluar. Aku cemas, aku malu tentang hal itu. Itu adalah situasi yang sulit untuk pergi dan berbicara dengan seseorang," ungkapnya.
Luke mengaku menjadi pemain yang jika selesai latihan, dia hanya akan langsung kembali ke tempat tinggalnya tanpa bermain-main terlebih dahulu di luar.
"Aku benar-benar anak yang pendiam. Aku tidak terlalu banyak bicara. Aku hanya pergi ke pelatihan, pulang dan tinggal di flatku," tambahnya.
Meski begitu, ia mengaku menikmati waktunya kala bermain bersama Manchester United di bawah naungan sir Alex Fergusson.
Ia mengaku tak menaruh dendam pada siapapun yang dulu mengolok-oloknya.
Lagipula setelah umurnya bertambah, Luke mengaku menjadi lebih tangguh dan tak terlalu terpengaruh dengan olokan-olokan itu meski ia tetap memiliki sifat pendiam dan pemalu yang melekat di dirinya.
Source | : | Sportbible |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |