BOLASTYLO.COM - Mantan kapten timnas Inggris, David Beckham jadi sasaran kritik kelompok LGBT usai didapuk menjadi duta Piala Dunia 2022 Qatar.
Kehadiran kelompok LGBT memang terlarang untuk Piala Dunia 2022 Qatar, hal itulah yang membuat mereka menyerang sosok David Beckham.
Murka kelompok ini tak lepas dari keputusan David Beckham menerima tawaran menjadi duta Piala Dunia 2022 Qatar guna mempromosikan ajang ini.
Qatar memang dikritik setelah disebut melakukan kriminalisasi terhadap homoseksual, selain itu mereka juga diklaim melakukan pelanggaran hak asasi manusia terbesar.
Beckham yang didapuk sebagai duta Piala Dunia 2022 Qatar menjadi sasaran kritik dan amukan orang-orang di dalam kelompok ini.
Baca Juga: Shin Tae-yong Akan Lakukan Hal Ini Jika Sandy Walsh Gagal Merumput di Piala AFF 2022
Eks pemain Manchester United sebelumnya dinilai termasuk pihak yang mendukung adanya kelompok LGBT.
Namun kemudian ditampar dengan status Beckham sebagai duta Piala Dunia 2022.
"Salah satu kesulitan yang kami alami adalah orang-orang mengambil uang untuk mempromosikan Qatar, untuk mempromosikan Piala Dunia," ucap perwakilan kelompok LGBT, The Lions Pride.
"Kami sangat kecewa karena komunitas LGBTQ+ telah menempatkan David Beckham sebagai sekutu yang hebat.
Baca Juga: Klasemen Liga Spanyol – Barcelona Aman di Puncak Sementara, Real Madrid Menempel Ketat!
"Dan kemudian ternyata dia adalah duta besar untuk Piala Dunia ini dan itu sangat mengecewakan.
"Jadi saya harap pesannya tersampaikan bahwa orang akan dikritik karena itu." imbuhnya.
Selain Beckham, Gary Neville juga menjadi sasaran kritik kelompok LGBT ini jelang digelarnya Piala Dunia 2022 di Qatar.
"The Lions Pride tidak akan bepergian ke Piala Dunia ini, terutama karena kami memahami dari rekan-rekan kami di Qatar," ujar perwakilan The Lions Pride.
"Bahwa kehadiran kami akan membuat mereka rentan terhadap pelecehan sistematis, institusional dan berpotensi main hakim sendiri.
"Kami mendengar apa yang tampaknya menjadi semacam desakan robot bahwa semuanya akan baik-baik saja, bahwa kami akan aman.
"Bahwa kami akan disambut, tetapi itu tidak didukung oleh bukti atau rencana yang terdokumentasi." imbuhnya.
Source | : | Mirror.co.uk |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |