"Saya sangat dekat dengan bendera kotak-kotak (finisih), sehingga saya sangat frustasi, tapi sangat bahagia bisa bertarung dengan Marc, karena kita semua tahu bahwa tahun ini selain Austin, dia selalu di podium dan saya pikir untuk beberapa tahun dia adalah refrensi MotoGP," ucap Quartararo sebagaimana dilansir dari Crash.net.
Selain mengaku frustasi, Fabio menyatakan jika kinerja otaknya sempat terhenti saat disalip Marquez di lap terakhir.
"Sejujurnya pada momen itu otak saya mati, saya bilang saya akan mencoba jika tidak dan tidak mencoba bergerak saya akan pulang ke rumah dan tidak bisa tidur hingga MotoGp Jepang, jadi saya mencoba," lanut Quartararo soal aksi saling salip di lap terakhir.
Saat ditikung tepat sebelum garis finish, Quartararo mengaju emosinya bercampur.
Meski begitu ia tetap bahagia dengan apa yang dicapai ia dan timnya.
"Emosi tentu bercampur tapi kami bisa bangga dengan apa yang kami lakukan hari ini karena kami menantang juara dunia delapan kali di tikungan terakhir lap terakhir," tambahnya.
View this post on Instagram
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR