Tim China sendiri dikabarkan telah mendarat di Australia pada Rabu (29/1/2020) dan tetap diizinkan memasuki teritori Australia.
Namun, demi meminimalisir penyebaran virus, Kepala medis Australia, Profesor Brendan Murphy, memerintahkan agar 32 pemain dan staff untuk tetap dipisahkan dari tamu lain di hotel mereka.
Pemisahan itu akan dilakukan dalam jangka dua minggu sejak mereka keluar dari Wuhan.
Karantina selama dua minggu itu membuat tim China harus kehilangan pertarungan perdananya menghadapi Thailand pada Senin mendatang.
Terkait tindakan karantina tersebut, Ketua Federasi Australia berpendapat jika kesehatan lebih penting dari segalanya.
Pasalnya, virus corona bisa menyebar secara diam-diam meski penderita tidak menunjukkan gejala dan tidak melakukan kontak fisik.
"Perkembangan baru membuat para ahli kesehatan percaya bahwa virus corona menular sebelum orang menunjukan gejala, dan kontak fisik," kata Nikou.
"Dari setiap kasus yang terjadi, para korban yang terpapar virus harus segera diisolasi."
"Kesehatan dan kesejahteraan semua pemain, staf, dan penonton sangat penting bagi FFA dan AFC," imbuh Nikou.
Sampai berita ini diturunkan, tim China belum mengambil tindakan seperti mundur dari kompetisi atau apapun.
Sementara terkait virus corona, kabar terkahir pada Kamis (30/1/2020) menyebutkan jika wabah tersebut telah menelan 170 jiwa.
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com dengan judul "Jalani Kualifikasi Olimpiade, Pemain dan Staf asal China dikarantina di Hotel Berbeda"
View this post on Instagram
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR