BolaStylo.com - Balapan MotoGP Mandalika 2022 terpaksa ditunda setelah hujan lebat mengguyur Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), aksi pawang hujan menyedot perhatian.
MotoGP Mandalika 2022 kelas utama sedianya digelar pukul 14.00 WIB namun terpaksa tertunda setelah hujan deras mengguyur lintasan Sirkuit Mandalika.
Dalam momen ini aksi pawang hujan yang mencoba menurunkan intensitas hujan menjadi sorotan, tak hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga media hingga para pembalap.
Pawang hujan memang digunakan pihak Mandalika, bahkan aksinya sudah diperlihatkan satu hari sebelum balapan dimulai dengan berbagai sesajen yang dipersiapkan.
Namun hal itu sepertinya tak membuat kondisi menjadi berbeda, hujan deras mengguyur lintasan hingga membuat balapan tertunda.
Baca Juga: All England Open 2022 - Jadi Korban Keganasan Wonderkid India, Lee Zii Jia Cuma Bisa Bilang Begini
Fabio Quartararo sebagai salah satu pembalap dengan basis penggemar cukup banyak Indonesia menjadi sorotan karena aksinya menirukan pawang hujan.
Ketika hujan deras mengguyur, pawang hujan yang digunakan memperlihatkan berbagai ritual yang dilakukan dengan berjalan di sekitaran lintasan.
And the apprentice!
(see previous tweet) #IndonesianGP ???????? pic.twitter.com/zqGxEt57AQ
— MotoGP (@MotoGP) March 20, 2022
Tak pelak hal itu kemudian menjadi sorotan, baik dari media yang menyiarkan hingga para pembalap, salah satunya Quartararo.
Di tempat yang berbeda, Quartararo terlihat menirukan aksi pawang dengan menggunakan kotak eskrim dan sendok ketika berada di paddock.
Baca Juga: MotoGP Mandalika 2022 - Kronologi Marquez Terlempar dari Motor di Kecepatan 175 Km/jam
Sontak hal itu membuat para penonton cukup terhibur dan tertawa, meski ritual sudah dilakukan namun hujan deras yang mengguyur seolah belum ingin pergi.
Kinerja pawang hujan pun dipertanyakan, namun setidaknya usaha telah dilakukan agar balapan di Mandalika berjalan lancar.
View this post on Instagram
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR