"Di Palu dulu minim ajang untuk pesepak bola usia dini. Kalaupun ada, sifatnya hanya pertandingan tarkam. Kalau di Jakarta, lebih banyak kompetisi yang diikuti. Begitu juga di Ragunan, malah bisa mengikuti turnamen internasional di luar negeri," lanjutnya.
Namun meski telah menetap di Jakarta, Witan tak serta merta melupakan tanah kelahirannya.
Selepas laga Timnas Indonesia vs Taiwan, Witan mempersembahkan 2 gol yang ia cetak untuk tanah kelahirannya.
"Gol ini untuk Indonesia dan Kota Palu khususnya," ucap Witan kepada media yang hadir di mixed zone SUGBK termasuk BolaSport.com.
"Untuk Palu, karena saat ini masih dalam suasana duka akibat bencana," katanya menambahkan.
2. Ayahnya tukang sayur
Witan berasal dari keluarga yang cukup sederhana, sang ayah, Humaidi, hanya berprofesi sebagai penjual sayur.
Namun kedua keluarga Witan sangat mendukung mimpinya untuk menjadi pesepak bola profesional.
Setelah lulus SMP, Witan remaja pun diajak sang ayah, Humaidi, berangkat ke Jakarta guna mengikuti seleksi Pendidikan Latihan (Diklat) di Ragunan.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Nina Andrianti Loasana |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR