BolaStylo.com - Sosok Martin Hartono merupakan salah satu putra dari pemilik grup bisnis Djarum, yakni Robert Budi Hartono ternyata memiliki kisah yang menarik untuk dibicarakan.
Martin Hartono adalah salah satu orang Indonesia yang bisa dikatakan berhasil dalam dunia informatika.
Sosok Martin Hartono yang merupakan putra dari Robert Budi Hartono berada dalam keluarga dengan keadaan yang terbilang serba berkecukupan.
Dilansir BolaStylo.com dari Suar.id, Budi Hartono bersama kakaknya Bambang Hartono adalah bos alias pemilik perusahan rokok PT Djarum, Kudus.
Lahir dalam keadaan serba berkecupan ternyata tak membuat Martin Hartono meraih kesuksesan dengan instan.
Baca Juga : Usain Bolt Ungkap Rahasia Kesuksesan Kariernya, Salah Satunya Tinggalkan Seks
Ia sempat membekali diri dengan ilmu formal yakni berkuliah di beberapa universitas luar negeri.
Sempat mengabdi di PT Djarum, Martin akhrinya mendirikan sayap Djarum Group berikutnya yakni PT Global Digital Prima (GDP) Venture.
Nama Martin Hartono semakin dikenal lantaran keberhasilannya membuat GDP Venture merangkul banyak perusahaan serta start up digital besar di Indonesia.
Martin sukses membangun situs e-commerce Bli Bli serta berhasil menjadi investor dari forum Kaskus.
Baca Juga : Fakta Baru Petarung Muay Thai yang Tewas, Ternyata Bocah Yatim Piatu dan Biayai Sekolah Sendiri
Namun demikian, kehidupan pribadi pengusaha berusia 44 tahun itu memang jauh dari sorotan publik, bahkan tak banyak yang tahu jika ia menekuni suatu bidang olahraga.
Dalam sebuah wawancara bersama Jaya Suprana di acara Jaya Suprana Show yang diunggah pada 7 Juni lalu, Martin bercerita tentang kehidupannya yang tak banyak diketahui publik.
Martin ternyata memiliki hobi olahraga grappling atau bisa disebut gulat bebas.
Grappling adalah jenis olahraga gulat yang menekankan pada pertarungan di tanah (lantai) dengan tujuan mengalahkan lawan melalui teknik pelumpuhan.
Baca Juga : Cristiano Ronaldo Dikabarkan Bertunangan dengan Georgina Rodriguez Setelah Sambut Kelahiran Putrinya
"Grappling ini olahraga gulat yang boleh piting-pitingan, gelut-gelutan gitu," kata Martin.
Martin mulai tertarik dan ingin mempelajari grappling ketika ia kuliah di Amerika pada 1990-an.
"Pas lihat, wah ini layak dipelajari sih. Sejak saat itu ya belajar, latihan," lanjutnya.
Menariknya, kemauan Martin untuk belajar grappling berlanjut hingga ia sempat mengikuti beberapa turnamen.
Bahkan, Martin tetap mengasah kemampuannya dalam dunia grappling hingga saat ini berperan sebagai seorang pelatih.
Baca Juga : Begini Kesibukan Baru Luis Milla Usai Tak Lagi Latih Timnas Indonesia
"Sekarang saya ngajar, sudah lama ngajar. Yang penting tekun, latihan terus. Kalau pas di luar negeri saya sempatkan cari ilmu, pulang ke Indonesia ngajar lagi," lanjut Martin.
Selain pernah aktif bertanding dan saat ini menjadi pelatih, Martin juga terlibat dalam organisasi Grappling Indonesia dan sering membantu timnya mengadakan turnamen grappling.
"Dalam setahun bisa empat kali kami bikin turnamen grappling. Pesertanya sekitar 200 orang dalam sekali pertandingan," katanya.
"Kami biasanya buat di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Di tiap kota-kota itu ada turnamen, banyak pesertanya," kata Martin lagi.
Suami dari Grace Katuari, anak pemilik Wings Group ini pun menegaskan bahwa ia mau mendukung olahraga grappling di Indonesia jika memang diperlukan.
A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on
Source | : | Suar.ID |
Penulis | : | Aziz gancar Widyamukti |
Editor | : | Muhammad Shofii |