Kisah Mochammad Supriadi, Pernah Ditipu, jadi Gelandangan, Hingga Kini Menimba Ilmu di Liverpool

Nina Andrianti Loasana Rabu, 21 November 2018 | 15:14 WIB
Muhammad Supriadi. ()

Bolastylo.com - Jebolan Timnas U-16 Indonesia Mochammad Supriadi bersama sembilan pesepak bola muda Surabaya tiba di Akademi Tranmerre Rovers FC, Liverpool.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani memberangkatkan Mochammad Supriadi bersama sembilan pesepak bola muda lainnya ke Liverpool pada Minggu (18/11/2018).

Mochammad Supriadi bersama pesepak bola lainnya berangkat ke Liverpool setelah lolos talent scouting yang dipimpin legenda Persebaya Surabaya, Jacksen F Tiago.

Kesempatan emas ini membuat Mochammad Supriadi semakin mendapatkan sorotan publik pecinta sepak bola di tanah air.

Baca Juga : Neymar Sampaikan Sindiran Setelah Dituduh Selingkuh dan Putus dari Bruna Marquezine

Namun siapa sangka, di balik kesuksesan Mochammad Supriadi membawa Indonesia Juara Piala AFF U-16, ia ternyata menjalani perjuangan berliku untuk menjadi seorang pesepak bola profesional.

Dalam perjalanan kariernya, Supriadi pernah menjadi korban penipuan oleh oknum yang mengaku sebagai pencari bakat.

Oknum itu sempat menjanjikan Supriadi menjadi pesepak bola profesional.

Syaratnya, dia harus menyetorkan uang Rp 1,8 juta.

Pesepak bola Indonesia U-16 Mochammad Supriadi (kanan) berusaha melewati penjaga gawang Filipina

Setelah menyetorkan uang, Mochammad Supriadi dibawa ke Jakarta.

Dia ditelantarkan dan sempat menggelandang di Jakarta.

Mochammad Supriadi bahkan sempat menjual sepatu dan bajunya demi bertahan hidup.

Beruntung, nasib baik masih menaungi Supriadi.

Baca Juga : Zulfiandi dan Tendangan Roketnya ke Gawang Thailand Pukau Media Asing

Teman baiknya mengajaknya bergabung dengan sekolah sepak bola Bina Taruna.

Karier Mochammad Supriadi kemudian didukung Bina Taruna.

Kebutuhan hidup hingga sekolah sepak bola, dicukupi oleh Bina Taruna.

Perkenalan Supriadi dengan sepak bola juga terbilang cukup unik.

Muhammad Supriadi

Ia kerap diajak sang bunda berjualan es di tepi lapangan sepak bola.

Sang ibunda, Kalsum, yang tak tega melihat sang anak bermain bola sendirian di lapangan, akhirnya mendaftarkan Supriadi untuk bergabung dengan Rungkut FC.

Suatu waktu Supriadi yang berkesempatan mengikuti sebuah turnamen diminta membayar 700 ribu rupiah untuk biaya pendaftaran, keberangkatan, dan akomodasi.

Baca Juga : Digugat Cerai Gisella Anastasia Tak Buat Semangat Gading Marten Saksikan La Liga Experience Kendor

Supriadi pun memutuskan untuk membantu ibunya berjualan es untuk biaya turnamen tersebut.

Sayangnya, uang yang terkumpul belum cukup, sehingga akhirnya sang ibu harus mencari pinjaman dan menjual baju-baju bekas miliknya.

Bahkan menurut penuturan sang ibu, ia sempat menjual beras dan menggadaikan baju ke pegadaian dengan berjalan kaki.



Source : berbagai sumber
Penulis : Nina Andrianti Loasana
Editor : Nina Andrianti Loasana
Video Pilihan