Alasan Pelari China Buang Bendera Negaranya di Ajang Suzhou Marathon

Eko Isdiyanto Jumat, 23 November 2018 | 07:21 WIB
Pelari maraton China, He Yinli, saat mengikuti lomba Suzhou Marathon di China Timur, Minggu (18/11/2 ()

BolaStylo.com - Pelari putri marathon asal China dianggap telah melecehkan negaranya pada ajang Suzhou Marathon di China Timur.

Aksi tak terpuji diperlihatkan oleh He Yinli, pelari putri marathon asal China saat mengikuti ajang Suzhou Marathon, Minggu (18/11/2018).

He Yinli dianggap melecehkan bendera negara China setelah kedapatan membuang bendera di tengah lomba.

Ketika He Yinli yang sedang bersaing sengit dengan pelari Ethiopia, Ayantu Abera Demissie, pada putaran terakhir.

Tiba-tiba, seorang relawan yang sudah berada di depan memberikan bendera China kepada He Yinli.

Baca Juga : Bukan Kaleng-Kaleng, Debut MMA Hulk Sekaligus Pria Terseram di Dunia

He Yinli sempat memegang bendera China selama beberapa detik, namun kemudian menjatuhkan bendera tersebut ke tanah.

Pelari berusia 30 tahun itu dianggap tidak memilili patriotisme karena telah sengaja membuang bendera negaranya.

Selain itu, aksi He Yinli juga mendapat kecaman salah satunya dar pelari marathon China lainnya, Wei Jing.

"Video itu menunjukkan bahwa He Yinli meremas bendera dan membuangnya. Apakah hasil lomba lebih penting daripada bendera nasional?," tulis Wei Jing di akun Weibo.

Baca Juga : Ini Loh Olahraga Keras Mark Wahlberg, Produser Sekaligus Lawan Main Iko Uwais dalam Film Mile 22

Pelecehan terhadap bendera negara adalah tuduhan yang serius di China karena bisa diancam hukuman penjara tiga tahun.

He Yinli kemudian memberikan penjelasan terkait insiden tersebut, dia mengaku bahwa tidak sengaja membuang bendera itu.

"Bendera nasional basah kuyup dan lengan saya kaku. Bendera itu terlepas begitu saja ketika saya mengayunkan lengan saya," ucap He Yinli.

Meski demikian, banyak warganet yang menyayangkan gangguan dari salah satu relawan saat He Yinli berjuang meraih kemenangan.

Baca Juga : Pertikaian Dua Pelatih Timnas Piala AFF 2018 hingga Nyaris Adu Jotos Terus Memanas

Dukungan juga diberikan oleh salah satu komentator stasiun televisi CCTV.

"Sekarang lomba untuk kejuaraan adalah hal yang paling penting. Pada saat ini, dia gregetan dan faktor di luar trek ini telah mempengaruhi penampilannya," ucap komentator tersebut.

"Bagaimana cara seseorang mengkespresikan patriotisme? Tentunya tidak mengangkatnya tinggi dan berjalan-jalan dengannya setiap hari. Ini adalah rasa identitas dari lubuk hati seseorang. Untuk atlet, menang adalah patriotisme," ucap dia lagi.

He Yinli pada akhirnya harus puas menduduku peringkat kedua setelah pelari asal Ethiopia sukses menjadi yang pertama pada ajang marathon tersebut.

Baca Juga : Pesepeda Korban Begal Tetap Berjuang ke Dokter dengan Kondisi Pisau Tertancap di Kepala

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

UEFA Nations League tahap grup telah rampung pada Selasa (20/11/2018) atau Rabu dini hari WIB. BolaSport.com merangkum posisi akhir para peserta kompetisi antarnegara Eropa ini. Agenda fase grup UEFA Nations League dengan sistem liga yang melibatkan 55 negara dalam 131 pertandingan total telah selesai tengah pekan ini. Dari empat divisi kompetisi, hanya para juara grup di Liga A atau lapis teratas yang berhak lolos ke putaran final. Mereka ialah timnas Belanda (Grup 1), Swiss (2), Portugal (3), dan Inggris (4). Kuartet tersebut akan bertanding pada tahap akhir yang memakai format knock-out dengan sistem semifinal pada 5-6 Juni 2019. Lantas, bagaimana dengan nasib kontestan lain? Berikut BolaSylo membuat rekapitulasi soal siapa yang mendapatkan promosi atau naik level ke divisi di atasnya, serta mereka yang terdegradasi ke liga lapis bawah. #UEFAnationleague #liganegaraeropa #UEFA

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on



Source : BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan