Rasa optimis skuat Garuda seakan hancur dua minggu sebelum laga pembuka Piala AFF 2018.
Pasalnya, Luis Milla gagal menyetujui kontrak baru dan mengosongkan perannya sebagai pelatih timnas Indonesia.
Bima Sakti pun ditunjuk PSSI untuk menangani timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
"Skuat yang dipilih Bima Sakti mungkin dibawa dari rencana Luis Milla tetapi mantan kapten timnas Indonesia itu tidak setara dengan pelatih lain di kompetisi ini secara taktik," tulis Kelvin Leong.
Bima Sakti dianggap kurang cepat dalam menemukan taktik baru sepeninggal Luis Milla, menurut Kelvin.
Baca Juga : Cara Unik Unai Emery agar Segera Fasih Bahasa Inggris di Arsenal
2. Laga timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno sepi peminat
Setelah penampilan timnas Indonesia yang buruk melawan Singapura di laga pembuka, penggemar timnas Indonesia memboikot laga kandang mereka.
Tercatat sekitar 15.000 penonton datang dari kapasitas 77.193 kursi saat timnas Indonesia menang 3-1 atas Timor Leste.
Begitu juga angka kehadiran penonton saat laga melawan Filipina.
Bagi Kelvin, SUGBK seakan mati padahal stadion tersebut salah satu tempat yang memiliki aura mengintimidasi lawan.
"Agar Indonesia berhasil, Gelora Bung Karno harus cepat hidup kembali," tulisnya.
Baca Juga : Ditanya Mengenai Indonesia, Begini Ekspresi Tak Terlupakan Khabib Nurmagomedov
3. Tidak ada kreator serangan selain melalui Evan Dimas
Memulai debut dengan timnas senior, Evan Dimas langsung menjadi andalan lini tengah.
Namun, Bima Sakti tidak memiliki rencana B ketika pergerakan Evan Dimas dapat dimatikan pemain lawan.
"Agar Indonesia memiliki peluang nyata untuk mengangkat trofi Piala AFF, staf pelatih harus memastikan mereka memiliki lebih dari satu rencana taktis ketika 'Evan Formation' gagal," tulis Kelvin Leong.
Baca Juga : Raih Penghargaan Jelang Pensiun, Liliyana Natsir Malah Minta Maaf
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Muhammad Shofii |