Sambutlah! Game eSports Jadi Jurusan Sekaligus Mata Pelajaran

Meski demikian, gebrakan ini tak luput dari berbagai masalah yang timbul.

Baca Juga : Rehat dari Sepak Bola Nasional, Indra Sjafri Menimba Ilmu di Juventus

Mulai dari pro kontra terhadap game eSports tersebut hingga tantangan terberat bagi instansi terkait.

Bagi Udinus, titik berat penjurusan ini berada pada pembekalan keterampilan, pengetahuan, dan karakter yang mana hasil akhirnya adalah munculnya calon atlet eSports profesional yang menjadi teladan bagi generasi selanjutnya.

Selain itu untuk mengatasi masalah kecanduan bermain game, pihak universitas akan memberikan pendampingan bagi mahasiswa.

“Kami sadar bahwa masih ada pendapat kurang baik mengenai kecanduan bermain gim. Oleh karenanya, kami memberikan fasilitas dan pendampingan pribadi agar peserta didik tidak kecanduan," ucap Nico lagi

"Bagaimanapun pendidikan tetap menjadi prioritas utama dan kami memantau dan mengevaluasi nilai akhir dari setiap mahasiswa,” imbuhnya.

Baca Juga : Yuk Intip! 5 Jenis Buah dan Sayur yang Bisa Bikin Kamu Tetap Awet Muda

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

S9riwijaya FC saat ini terjerembab di zona degradasi. Tepatnya, SFC bercokol di posisi ke-16. Padahal, dukungan moral dan materil terus terkucur kepada tim itu. Seluruh elemen di dalam tubuh Sriwijaya FC tengah sama-sama berjuang dalam porsinya masing-masing untuk menyelamatkan timnya dari jerat degadasi. Tersisa dua laga bagi Sriwijaya FC untuk menghindar dari zona merah tersebut. Menghadapi Mitra Kukar pada pekan ke-33 dan bertandang ke markas Arema FC pada laga pamungkas. Target Sriwijaya FC saat ini cukup jelas, memenangkan dua laga itu jika ingin tetap bertahan di Liga 1 musim depan. #sriwijayafc #laskarwongkito #liga12018

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on Nov 28, 2018 at 12:33am PST