Kortisol secara temporer dapat mematikan sistem reproduksi, antara lain kesuburan dan kehamilan.
4. Hindari asap rokok
Ada baiknya menghindari asap rokok selama merencanakan kehamilan.
Asap rokok meningkatkan kemungkinan keguguran, calon ibu yang merokok juga lebih rentan terhadap kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan.
Jika psang suami seorang perokok, ini saatnya untuk menyuruhnya berhenti juga, atau tidak merokok di depan calon ibu.
Pasalnya, calon ibu bisa ikut-ikutan terpapar racun karena menghirup asapnya.
Selaini itu, rokok bisa menurunkan jumlah dan kualitas sperma suami.
Jadi, jika pasangan pnegantin benar-benar ingin segera hamil, ingin menjalani kehamilan yang baik, dan melahirkan bayi yang sehat, maka keduanya disarankan berhenti merokok.
5. Kontrol timbangan
Kondisi tubuh yang terlalu kurus atau terlalu gemuk bisa berdampak negatif bagi kesuburan dan kehamilan.
Perempuan yang terlalu kurus (Indeks Massa Tubuh di bawah 19 kg/m2) membutuhkan waktu empat kali lebih lama untuk hamil, ketimbang perempuan bertubuh normal (IMT berkisar dari 19 sampai 24 kg/m2).
Sementara itu, perempuan dengan berat badan berlebih kemungkinan besar mengalami resistensi insulin (terlalu banyak insulin beredar dalam tubuh) yang menyebabkan kacaunya siklus menstruasi.
Produksi estrogen dari sel-sel lemak juga dapat memengaruhi indung telur dan menghambat pelepasan sel telur setiap bulannya.
So, jangan lupa kontrol badan saat merencanakan untuk mendapatkan momongan.
Semoga tips tersebut bermanfaat bagi pasangan yang tengah merencanakan memiliki momongan secepatnya usai pernikahan.
A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on
Source | : | tribunnews.com,nakita.grid.id |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Muhammad Shofii |