Tak Pernah Telat Bayar Gaji Pemain, Klub Wakil Indonesia di Turnamen Level Asia Kini Justru Terpuruk di Liga 3

Nina Andrianti Loasana Jumat, 30 November 2018 | 16:21 WIB
Pemain Bontang FC (sebelumnya bernama PKT Bontang), Achmad Setiawan (kiri) merebut bola dari pemain PSM Makassar, Aswar Amirullah di laga play off IPL 2013 di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara. ()

Bolastylo.com - Program Mata Najwa bertajuk PSSI Bisa Apa mengungkap sebuah fakta mengejutkan mengenai salah satu klub Liga 3 asal Kalimantan.

Ditengah isu suap, dan pengaturan skor dan mafia sepak bola yang dibahas dalam acara tersebut, Pelatih Timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini justru memuji salah satu klub asal Kalimantan yang kini telah berganti nama.

Dalam acara Mata Najwa PSSI Bisa Apa, Fakhri Husaini, sempat menyebut nama klub yang menurutnya sehat, yakni PKT Bontang.

Menurut Fakhri Husaini, mafia-mafia yang merusak sepak bola ini masuk menawarkan uang ke klub-klub yang tidak sehat.

"Pupuk Kaltim (PKT Bontang) pernah punya tim sepak bola (klub sepak bola) satu hari pun tidak pernah terlambat bayar gaji pemain. Tapi, sekarang berapa banyak klub-klub yang bisa membayarkan hak-hak pemainnya tepat waktu," kata Fakhri Husaini di Mata Najwa PSSI Bisa Apa, Rabu (28/11/2018).

Fakhri Husaini, pelatih timnas Indonesia U-16

PKT Bontang merupakan sebuah klub sepak bola yang berbasis di kota Bontang, Kalimantan Timur.

PKT Bontang pernah berlaga di divisi tertinggi sepak bola Indonesia (Liga Utama sekarang Liga 1) dan merupakan klub yang cukup disegani.

Klub tersebut sukses 2 kali menduduki posisi runner up klasemen bahkan pernah bermain di tingkat Asia.

Tercatat, tiga kali PKT Bontang mewakili Indonesia berlaga pada perburuan trofi Asian Winners Cup.



Source : Tribun Kaltim
Penulis : Nina Andrianti Loasana
Editor : Nina Andrianti Loasana
Video Pilihan