Gaya Zahra Muzdalifah di Luar Lapangan Sepak Bola Banjir Pujian

Eko Isdiyanto Sabtu, 1 Desember 2018 | 15:20 WIB
Zahra Muzdalifah, Pemain Tim Nasional Sepak Bola Putri (instagram/@zahmuz12)

BolaStylo.com - Selain memiliki skil bermain sepak bola, paras cantik yang dimiliki gelandang timnas putri Indonesia, Zahra Muzdalifah menarik banyak perhatian.

Sosok Zahra Muzdalifah telah dikenal publik Tanah Air semenjak gelaran Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia.

Zahra Muzdalifah kembali menjadi perbincangan hangat setelah memamerkan skil yang dia miliki.

Muzdalifah tampil kala membela timnas putri Indonesia saat melawan Singapura.

Marseille roulette ala Zinedine Zidane mampu dilakukan dengan sempurna oleh dara cantik 17 tahun itu.

Baca Juga : Hasil Korea Masters 2018 - Saat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti Gugur, Wakil Malaysia Justru Lolos dalam Waktu 1 Menit

Skil Muzdalifah tersebut mampu mengecoh dan melewati dua pemain lawan sekaligus.

Terlepas dari aksi tersebut, paras cantik yang dimiliki oleh Zahra Muzdalifah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar.

Hal itu tampak dari beberapa foto yang diunggah Zahra Muzdalifah pada akun Instagram pribadi.

Remaja yang bercita-cita melanjutkan karier sepak bola di Eropa itu bak model ketika menanggalkan jersey kebanggaan timnas Indonesia.

Baca Juga : Maria Selena Unggah Selfie Sebelum Tidur, Begini Komentar Netizen

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Zahra Muzdalifah (@zahmuz12) on

Sontak unggahan tersebut banjir komentar beragam dari para penggemar.

Berikut beberapa komentar beragam dari para netizen.

@burhanbros: "Cantik,"

@adeirwansyah: "Idola hati,"

@rivaldihidayat18: "Idola saya, mantabb,"

@arjunatalif29: "Nih baru cantik, cantiknya natural banget,"

@walidzafranachmad: "Salah satu pesepak bola cantik yang pernah ada,"

@dr.russel16: "Idaman guee nih,"

@bahriydi08_08: "Pemain bola paling manis,"

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Zahra Muzdalifah (@zahmuz12) on

Terkait dengan masa depannya di sepak bola, Zahra mengaku perlu merantau ke luar negeri.

Hal tersebut lantaran Indonesia tak punya wadah untuk menampung pemain putri di atas usia 15 tahun.

"Cita-cita saya memang jadi pemain profesional. Kalau saya lanjut di Indonesia dengan tim yang belum berkembang, pasti akan sulit untuk maju," ucap Zahra seperti dikutip BolaStylo.com dari BolaSport.com.

Baca Juga : Mengenal Doreen Seidel, Model Playboy yang Kini Merambah Dunia Balap Formula 1

Zahra juga menyimpan sebuah misi besar, yaitu merasakan gelar Pemain Terbaik Putri Dunia seperti legenda Brasil, Marta.

Meski demikian, ia belum bersedia buka suara terkait negara tujuannya.

"Kalau mau mendekati Marta, saya harus main di luar," ucap Zahra lagi.

"Pokoknya ke Eropa," imbuhnya.

Baca Juga : Syamsir Alam Akui Lebih Bangga Bermain Sepak Bola Meski Telah Sukses Jadi Artis, Ini Alasannya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on



Source : bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Muhammad Shofii
Video Pilihan