Khabib Nurmagomedov Tunggu Kedatangan Presiden PSG ke Dagestan

Eko Isdiyanto Sabtu, 1 Desember 2018 | 18:17 WIB
Unggahan Instagram Khabib Nurmagomedov ()

Baca Juga : Kejutan Leonardo Di Caprio untuk Khabib Nurmagomedov Terkait UFC

"Saya menunggu kunjungannmu di Dagestan," imbuhnya.

Pada unggahan tersebut memperlihatkan Nasser memberikan jersey PSG berwarna hitam lengkap dengan nama khabib dan nomor punggung 10.

Menarik ditunggu apakah konglomerat Qatar yang gemar bermain Tenis itu berkenan mengunjungi kampung halaman Khabib di Dagestan.

Selain itu, Khabib juga menyempatkan diri berlatih Judo di markas klub raksasa Paris tersebut.

Khabib Nurmagomedov bersama anggota tim Judo junior Paris Saint-Germain.

Dilansir BolaStylo.com dari en.psg.fr, Khabib merasa terhormat dapat berlatih bersama anggota  tim muda Judo Paris Saint-Germain.

"Kemarin kami menonton sepak bola, hari ini kami datang ke sini untuk melakukan sedikit pelatihan dengan Djamel seorang juara Olimpiade, legenda olahraga Judo dan seorang juara Olimpiade, Tagir," ucap Khabib.

"Ini suatu kehormatan untuk berlatih dengan mereka," imbuhnya.

Baca Juga : Kebanggaan Ryuji Utomo Ketika Dampingi Sang Tunangan Shabrina Ayu Wisuda S2

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on



Source : bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan