Penyerang Manchester City Jadikan Ibunya Sebagai Bahan Lelucon

Eko Isdiyanto Sabtu, 1 Desember 2018 | 19:51 WIB
Gabriel Jesus (YouTube.com)

Baca Juga : Kekasih Kim Kurniawan Rasakan Ada yang Janggal dari Laga Persela Lamongan vs Persib Bandung

Meskipun hal tersebut hanya lelucon, tindakan Gabriel Jesus jangan ditiru ya BolaStylovers.

Dilansir BolaStylo.com dari Daily Mail, dibalik momen akrab keduanya, sosok Vera Lucia Diniz sangat berarti bagi hidup Gabriel Jesus dan karier sepak bolanya.

Jesus bahkan memiliki tato sebuah tulisan yang secara khusus ditujukan untuk sang ibu.

"Setiap langkah yang saya lakukan, setiap jalan yang saya ambil, setiap jalan yang saya pilih, tangan Anda akan membimbing saya, Vera Lucia," tulisan tato tersebut.

Baca Juga : Berjemur di Pantai, Gronya Somerville Pebulutangkis Tercantik di Dunia Dikira Super Model

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on



Source : bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan