Eko Isdiyanto Sabtu, 1 Desember 2018 | 21:20 WIB
Alberto Goncalves (Alvino Hanafi / Bolasport.com)
Baca Juga : Sempat Bersitegang dengan Coach Widodo, Irfan Bachdim Akhirnya Sampaikan Ungkapan Kesedihan
Beto juga mengungkapkan rasa terimakasih kepada rekan-rekan Sriwijaya FC yang sudah mau berjuang memenangkan pertandingan dan membantunya mencetak gol.
"Mereka memang di lapangan pikir positif, untuk menang. Mereka kerja keras, luar biasa dan itu yang buat saya bangga kerja di sini. Karena mereka memang laki-laki benar, itu yang buat saya bangga sekali," tuturnya.
Dengan kemenangan itu, Laskar Wong Kito sementara bisa bernafas lega karena lolos dari zona degradasi.
Sriwijaya FC saat ini menempati poisisi ke-15 klasemen sementara Liga 1 2018 dengan perolehan 39 poin.
Baca Juga : Kasus Pemerkosaan Cristiano Ronaldo Munculkan Fakta Baru, Salah Satunya Paksa Berhubungan Tanpa Pengaman
View this post on Instagram
Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing
A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on Nov 30, 2018 at 10:16pm PST