Dalam setiap gram lemak mengandung 9 kalori, sementara dalam setiap gram karbohidrat mengandung 4 kalori. Jadi, ketika kita menurunkan jumlah karbohidrat dan menggantinya dengan lemak, kita mungkin meningkatkan jumlah kalori dalam diet kita.
Menurut Ginger Hultin, selaku pakar nutrisi dan diet, diet ketogenik dirancang untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Jadi, jika kita mengkonsumsi terlalu banyak kalori untuk kebutuhan harian, ada kemungkinan lemak tertimbun di tubuh seperti yang terjadi pada pola diet apapun.
Jika kita akan mencoba diet keto, sebaiknya kita berkonsultasi dengan ahli diet untuk menentukan berapa banyak kalori dari lemak yang harus kita konsumsi setiap harinya.
2. Tubuh tak benar-benar mengalami ketosis
Menentukan adanya ketosis dalam tubuh perlu perhitungan tertentu.
Tanpa benar-benar menganalisis asupan makanan kita, sulit untuk mengetahui apakah tubuh sepenuhnya dalam ketosis atau tidak.
Hultin mengatakan kita butuh asupan karbohidrat yang rendah dalam diet ini.
Jadi, makanan seperti nasi, kentang, roti, sayuran mengandung zat tepung, jus atau permen jenis apa pun kemungkinan akan mendorong kita melampaui batas karbohidrat yang disarankan.
Kita bisa dengan mudah kehilangan jejak ketosis dalam tubuh, terutama ketika mengonsumsi makanan berkarbohdirat yang nampaknya tidak berbahaya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Muhammad Shofii |
Editor | : | Muhammad Shofii |