Ketua PSSI, Edy Rahmayadi, Minta Jangan Terus-terusan Dibully

Nina Andrianti Loasana Kamis, 6 Desember 2018 | 14:55 WIB
Edy Rahmayadi bersama pemain dan pelatih TImnas Indonesia U-16 (PSSI)

Dalam sesi jumpa pers di Kantor Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengungkapkan permasalahan sebenarnya sepak bola Indonesia dikarenakan minimnya jumlah pemain, wasit, pelatih dan fasilitas.

Artikel Fox Sport Asia terkait komentar Edy Rahmayadi

Ia juga meminta dirinya tidak terus-terusan di-bully karena apa yang ia sampaikan memiliki dasar.

Edy menjabarkan data pada tahun 2016 yang menunjukkan rendahnya jumlah pemain Indonesia dibandingkan negara-negara lain.

Belanda memiliki 1,2 juta pemain dari 16,7 juta jiwa penduduk sementara Spanyol memiliki 4 juta lebih pemain dari 46,8 juta jiwa warganya.

Jerman memiliki 6,3 juta pemain dari 80.700.000 jiwa penduduk, Thailand 1,3 juta pemain dari 64.600.000 jiwa penduduk, dan Singapura memiliki 190.000 pemain dari 4.500.000 jiwa.

"Sementara, Indonesia hanya punya pemain 67 ribu dari 250 juta jiwa. Tolong jangan bully lagi saya. Kalau mau beritakan, beritakanlah ini,” ucap Edy Rahmayadi kepada para wartawan.

Baca Juga : Pebulu Tangkis Putri Macau Lantunkan Lagu Sayang Via Vallen, Untuk Kevin Sanjaya?

“Kalau dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih jauh tertinggal. Bisa dilihat dari jumlah pemain, sarana stadion, dan lainnya. Saya bilang sama Presiden kalau kita belum punya pemain bola yang pas, kuantitas saja masih kurang, apalagi kualitas,” tutur Edy.

Ke depannya, Edy Rahmayadi meminta para wartawan dan insan media memberikan dukungan penuh kepadanya untuk memajukan PSSI.

Edy Rahmayadi juga meminta doa dan dorongan agar dirinya mampu memajukan sepak bola Indonesia bersama PSSI.

"Janganlah kalian ikut-ikutan (mem-bully), tapi doakanlah kami. Kalau gak kalian yang bela saya, terus siapa yang bela saya?” tanyanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Peluang PSM Makassar untuk menjuarai Liga 1 2018 menipis setelah pada pekan ke-33 lalu mereka kehilangan posisi puncak. Persija Jakarta yang sebelumnya berada di posisi kedua berbalik unggul. Kini Persija Jakarta berpeluang besar menjuarai Liga 1 2018 setelah merebut puncak klasemen dari PSM. Keduanya sama-sama menyisakan satu laga lagi. Namun, Macan Kemayoran tetap lebih unggul di situasi ini.Chief Executife Officer (CEO) PT PSM, Munafri Arifuddin, menyebut anak-anak asuh Robert Rene Alberts telah berjuang sekuat tenaga sepanjang musim. Pria yang akrab disapa Appi itu mengatakan, meski pada akhirnya mereka kembali gagal meraih juara, perjuangan Juku Eja bukan berarti menjadi sia-sia. "Semua pemain sudah dapatkan hasil ini walau nomor dua. Seandainya nanti tidak dapatkan nomor satu, setidaknya kami telah kerja keras dan jujur," ujar Appi, kutip BolaStylo.com dari Tribun Timur. Terkait kata jujur yang ada dalam penyataan Appi, dia menjelaskan lebih lanjut. Dirinya sangat bangga melihat perjuangan Willem Jan Pluim dkk sepanjang musim ini. Meski di tengah segala keterbatasan, PSM tetap mampu dan konsisten berada di papan atas dengan murni, tanpa bantuan siapa pun. Dia juga berharap, seluruh suporter PSM dapat tetap memberi dukungan serta doa kepada Juku Eja di sisa waktu yang ada ini. Di lain pihak, Robert Rene Alberts menginstruksikan seluruh pemainnya dapat memberikan yang terbaik demi menjaga marwah dan harga diri tim di kandang. "Percaya sampai menit akhir pertarungan, bahwa kerja keras dan kerja jujur akan terbayarkan," kata Robert. Pada pertandingan terakhir, PSM akan menjamu PSMS Medan di Stadion Mattoangin, Kota Makassar. Laga pekan ke-34 Liga 1 2018 itu akan digelar bersamaan dengan pertandingan Persija Jakarta kontra Mitra Kukar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Sepak mula dua pertandingan krusial itu dilaksanakan pukul 15.30 WIB. #psmmakassar #psm #jukueja #ewakopsm #liga12018

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on



Source : BolaSport.com
Penulis : Nina Andrianti Loasana
Editor : Nina Andrianti Loasana
Video Pilihan