Siap Mati adalah Jihad Bambang Suryo di Sepak Bola Indonesia

Eko Isdiyanto Sabtu, 8 Desember 2018 | 10:24 WIB
Mantan runner match fixing sepak bola Indonesia, Bambang Suryo. ()

BolaStylo.com - Salah satu tokoh sentral yang membuka skandal pengaturan skor dalam sepak bola Indonesia, Bambang Suryo mengaku telah siap mati.

Mantan runner match fixing atau pengaturan skor, Bambang Suryo mengaku siap mati demi sepak bola Indonesia.

Ungkapan tak main-main itu diungkapkan Bambang Suryo karena terus menerus mendapat ancaman pembunuhan.

Dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com, ancaman yang dialamatkan kepada Bambang Suryo tak lain karena aksi blak-blakannya menyebut dalang dari pengaturan skor sepak bola Indonesia.

Bambang menyebut sosok yang bernama Vigit Waluyo sebagai dalang pengaturan skor di sepak bola Indonesia pada acara Mata Najwa beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Soal Pernikahan Lindswell Kwok dan Achmad Hulaefi, Kakak Ratu Wushu Ceritakan Kekecewaan Keluarga

Bambang Suryo mengaku tidak takut dengan ancaman tersebut dan siap mati demi sepak bola Indonesia.

Bahkan manajer Metro FC ini mengaku sudah berpamitan dengan anak dan istri, bila nanti dirinya akan mati seperti Munir.

"Sekalipun nanti saya kejadiannya seperti Munir, saya akan mati secara nasuha dan jihad saya untuk sepakbola. Saya tidak main-main. Saya sudah bicara pada anak istri saya," ucap Bambang Suryo.

Sementara itu, dugaan pengaturan skor tersebut juga membuat salah satu anggta exco PSSI, Hidayat mengundurkan diri.

Baca Juga : 7 Fakta Mengejutkan Jelang Resepsi Pernikahaan Lindswell Kwok

Hidayat yang mengaku sebagai pemilik klub Madura FC terbukti melakukan praktik pengaturan skor.

Selain mengaku siap mati demi sepak bola, Bambang Suryo ingin ada perubahan di dalam PSSI.

Hidayat (kanan) mengundurkan diri dari Eksekutif Komite (Exco) PSSI terkait isu pengaturan skor atau

"Saya rasa harus ada perubahan di dalam tubuh PSSI, terutama orang-orang lama dan oknum lama yang masih bermain-main," ucap dia lagi.

Bambang berharap untuk oknum yang masih menjalankan praktik kotor itu bisa segera bertobat dan takut akan azab.

"Yang masih bermain main tolonglah segera tobat, tobat nasuha dan tobat nasional, takutlah dengan azab dan takutlah dengan kisah nyata yang ada di televisi itu," imbuhnya.

Baca Juga : Saking Harumnya Jersey Kevin Sanjaya, Tunggal Putri Macau sampai Tanyakan Hal Tak Terduga Ini

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, secara resmi telah menandatangani kontrak baru untuk musim 2019. Tanda tangan kontrak itu dilakukan oleh Djadjang Nurdjaman dengan ditemani manajer Persebaya, Candra Wahyudi, pada Jumat (7/12/2018). Dilansir BolaStylo.com dari Instagram resmi Persebaya, terlihat Djadjang Nurdjaman bersalaman dengan Candra Wahyudi sambil memperlihatkan surat kontrak. Penampilan Persebaya saat dilatih Djanur memang dinilai sangat luar biasa. Persebaya kini berubah menjadi tim yang ditakuti, terbukti beberapa klub yang menjadi kandidat besar juara Liga 1 2018 pernah dikalahkan dengan skor telak. Tidak mudah bagi Djanur dalam melatih Persebaya, karena di awal justru sempat mendapatkan hinaan dari Bonek. Hal itu karena hasil negatif yang didapatkan oleh Bajul Ijo dalam beberapa laga awal, setelah Djanur menjabat sebagai pelatih. Namun karena kesabaran dari Djanur, perlahan Persebaya mulai bangkit dan saat ini bertengger di urutan keenam klasemen sementara Liga 1 2018 dengan perolehan 47 poin. Kini Persebaya tinggal menyisakan satu laga sebelum Liga 1 2018 berakhir yakni menjamu PSIS Semarang pada Sabtu (8/12/2018). #djadjang #nurdjaman #persebaya #surabaya #bajulijo #liga1

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on



Source : BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Nina Andrianti Loasana
Video Pilihan