BolaStylo.com - Ajang penghargaan pemain sepak bola bergengsi, Ballon d'Or 2018 terindikasi kebohongan dengan adanya pemilih fiktif.
Bek kiri Barcelona, Jordi Alba menyebut bahwa ajang Ballon d'Or 2018 adalah sebuah kebohongan.
Jordi Alba menyatakan bahwa seharusnya Lionel Messi-lah yang seharusnya memenangi gelar tersebut dan bukan Luka Modric.
"Ballon d'Or adalah sebuah kebohongan, Leo (Lionel Messi) adalah yang terbaik di dunia selama 12-14 tahun terakhir, dia yang terbaik sejauh ini," ucap Jordi Alba.
"Ada banyak tahun yang bagus untuk pemain yang tampil bagus dan layak mendapat pengakuan, tetapi penghargaan ini untuk pemain individu terbaik bukan karena memenangkan gelar bersama tim," ucap dia lagi.
Baca Juga : Mohamed Salah Banjir Pujian Meski Tolak Penghargaan Pemain Terbaik
Namun, siapa sangka prasangka Jordi Alba itu dapat menjadi sebuah kebenaran.
Pasalnya, terdapat salah satu bukti yang memperkuat dugaan ajang Ballon d'Or 2018 adalah rekasaya atau settingan.
Dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com, bukti itu adalah munculnya kasus wartawan fiktif dari sebuah media yang disebut telah tutup.
Negara Comoros, sebuah kepulauan di timur benua Afrika, diwakili oleh jurnalis bernama Abdou Boina dari media Albaladcomores.com.
Baca Juga : Cegah Loyo dengan Makan Pisang Sebelum Olahraga, Patut Dicoba!
Ternyata Abdou Boina hanyalah mitos belaka dan bukan orang asli, seperti yang diungkapkan mantan fotografer Albaladcomores.com, Toimimou Abdou.
Selain itu, ternyata media Albaladcomores.com sudah berhenti memproduksi berita enam tahun lalu.
Menurut BolaSport.com, salah satu media terkemuka di Comoros sekarang, Al-watwan - tempat Toimimou Abdou bekerja saat ini.
"Saya terkejut melihat harian Albalad Comores muncul. Yang saya tahu dan ini kenyataan: koran ini sudah ditutup hampir enam tahun," ujar Toimimou Abdou yang bekerja sebagai fotografer untuk Albalad Comores saat koran tersebut masih beroperasi.
Baca Juga : Janji Berikan Kabar Baik pada Greg Nwokolo, Kimmy Jayanti Sedang Berbadan Dua?
Selon ce site d'information des Comores, le juré comorien du Ballon d’Or n’existe pas et son journal a disparu il y a six ans… https://t.co/Z2gx8nRIgWcc @francefootball pic.twitter.com/NmoTyigtAP
— Cahiers du football (@cahiersdufoot) 6 Desember 2018
"Selain itu, tak pernah ada reporter bernama Abdou Boina. Kami punya dua reporter olahraga, Abdoul Youssouf untuk edisi bahasa Prancis dan Sharif Ousseine untuk edisi bahasa Arab," tutur Toimimou.
Keanehan tak berhenti disitu karena France Football bahkan menggunakan gambar bendera Comoros yang lama, bendera tersebut sudah tak digunakan lagi sejak 17 tahun lalu.
Dalam list tersebut, si wartawan fiktif itu memilih Kylian Mbappe di peringkat pertama, kemudian Luka Modric, Ronaldo, Eden Hazard, lalu Salah.
Baca Juga : Lupakan Kesedihan, Asnawi Mangkualam Punya Misi Bawa PSM Makkasar Juara
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |