BolaStylo.com - Kemenangan Liverpool atas Manchester United justru menimbulkan masalah bagi sang pelatih, Juergen Klopp.
Liverpool sukses mengalahkan Manchester United dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-17, Minggu (16/12/2018), tetapi kemenangan itu justru membuat Juergen Klopp diterpa masalah.
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengaku tak dapat membuat senang semua pemainnya meski sukses mengalahkan Manchester United.
Pelatih asal Jerman itu tak dapat menjamin seluruh pemainnya selalu menjadi pilihan utama di skuat Liverpool.
"Saya tak bisa membuat semua pemain merasa senang," ucap Juergen Klopp, seperti dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com.
Baca Juga : Liverpool Resmi Rilis Jersey Elegan Berwarna Hitam, Begini Penampakannya
"Anda senang atau tak senang, memahami situasi ini atau tidak. Skuat besar yang ada di sini tidak diciptakan untuk membuat setiap pemain bahagia." ucap dia lagi.
"Saya pikir para pemain mengerti. Seperti itulah," imbuhnya.
Meski demikian, mantan pelatih Borussia Dortmund itu tetap memberikan penjelasan agar para pemain dapat mengerti.
Bagi Klopp, ketatnya kompetisi membuat dia harus dapat mengatur strategi dengan cara merotasi pemain.
Baca Juga : Unggah Foto Terseok-seok, Goh Liu Ying Mundur dari Pelatnas Malaysia
Strategi tersebut juga digunakan untuk meminimalisir kemungkinan cedera yang dapat dialami semua pemain.
"Dalam periode yang intens terdapat dua kemungkinan. Anda bermain terus menerus hingga cedera, atau kami harus mengatur strategi bermain," ujar Klopp.
"Namun, ini adalah Liga Inggris. Anda tak bisa mengatur strategi permainan. Artinya, kami harus melakukan perubahan (pemain)," ujar dia lagi.
"Saya condong melakukan perubahan sebelum pemain mengalami cedera. Kemudian, ada beberapa langkah khusus yang harus dilakukan sesuai lawan yang dihadapi," imbuhnya.
Baca Juga : Jika Mario Balotelli Contoh Selebrasi Kontroversial Cristiano Ronaldo, Kariernya Akan Selesai
Tidak sampai disitu, pelatih yang pernah membawa Borussia Dortmund menjuarai Liga Jerman 2010-2011 juga memberikan contoh.
Klopp memberi contoh seperti yang menimpa salah satu pemainnya, yakni Nathaniel Clyne.
Clyne awal musim 2017-2018 mengalami cedera punggung, sulit kembali ke skuat utama meski sudah pulih Maret lalu.
Konsistensi yang ditunjukkan Trent Alexander-Arnold dan Joe Gomez membuat Clyne sulit mendapatkan posisinya kembali.
"Contohnya Nathaniel Clyne. Sejak saya datang ke sini, ia telah bermain 100 laga lebih. Lalu ia cedera parah dan menepi," kata Klopp.
"Trent Alexander-Arnold muncul, Joe Gomez sembuh, dan situasi telah berubah. Anda dapat berlatih pada level tertinggi, tetapi harus menunggu," kata dia lagi.
"Apakah itu bagus? Tidak. Seperti itukah yang harus dilakukan? Ya," imbuhnya.
Baca Juga : Siap-siap! Lionel Messi Akan Segera Merumput di Indonesia pada 2020
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |