Sempat Ditaksir Eks Pemain Ac Milan, Artis Ini Ternyata dari Kelompok Etnis Muslim China yang Kerap Dikira Orang Asing

BolaStylo.com- Eks pemain AC Milan, Alexandre Pato sempat menunjukkan ketertarikannya pada artis China, Dilraba Dilmurat beberapa waktu lalu.

Mantan pemain AC Milan, Alexandre Pato kini diketahui kini merumput di Liga China bersama Tianjin Quanjian sejak 2017 lalu.

Kala, menjalani kariernya di negeri Tirai Bambu, Pato rupanya sempat tertarik pada salah satu aktris cantik China, Dilraba Dulmirat.

Hal itu terungkap lewat tindakan Pato yang cukup nekat pada Maret 2018 silam.

Kala itu Pato bersama timnya berhasil menang 4-1 atas Jeonbuk Motors (14/3/2018).

Setelah laga berakhir, Pato mengambil poster yang terdapat foto dirinya bersama aktris cantik asal China, Dilraba Dilmurat.

Pemain asal Brasil itu bahkan tak malu-malu dan terang-terangan mengatakan bahwa dia akan terus mengejar Dilraba kala itu.

Sempat ditaksir Pato sampai segitunya, siapa sangka Dilraba ternyata berasal dari etnis muslim minoritas di China bernama Suku Uyghur.

Suku Uyghur merupakan kelompok etnis Turki yang merupakan salah satu dari 55 etnis minoritas yang diakui secara resmi.

Uniknya, ada beberapa fakta menarik soal suku Uyghurs.

Berketurunan Turki-China, orang-orang Uyghurs dinilai memiliki paras luar biasa menarik bak model.

Baca Juga : Gaya Berbusana Sergio Ramos Jadi Sorotan Saat Kunjungi Salah Satu Masjid Terbesar di Dunia

Dilansir BolaStylo.com dari Gridhot.id,

Dalam wawancara dengan National Public Radio (NPR), model Uyghur 19 tahun, Xahriyar Abdukerimabliz, menjelaskan:

"Bukan untuk menyombongkan diri, tapi kami sangat tampan. Fitur wajah kami secara alami menarik. Kami memiliki alis mata besar, mata besar, indah, dan kelopak mata ganda yang tidak diciptakan oleh seorang ahli bedah."

Namun, dengan wajah menawannya, salah satu model asal suku Uyghur, Parwena Dulkun mengungkap fakta miris.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by ikhsan [iie] (@ikhsan_iie) on Sep 28, 2017 at 12:53am PDT

Ia kerap dinilai sebagai orang lokal ketika diluar negeri, namun dikira orang asing di negeri sendiri.

"Di Perancis, orang-orang berbicara kepada saya dalam bahasa Perancis, berpikir saya orang Perancis."

Tetapi, saat di China, beberapa orang justru mencoba berbicara bahasa Inggris padanya dan merasa kaget saat dia membalasnya dengan bahasa mandarin.