BolaStylo.com - Ketua Tim Media Satgas Anti Mafia Bola, Kombes Argo Yuwono membeberkan peran dan mekanisme keempat tersangka dalam pengaturan skor Liga 2 dan Liga 3.
Ketua tim Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola, Kombes Argo Yuwono menjelaskan peranan masing-masing tersangka pengaturan skor.
Keempat tersangka yang diringkus oleh Satgas Anti Mafia Bola tersebut ternyata memiliki peran berbeda.
Dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com, keempat tersangka yang telah dibekuk Satgas antara lain, Johar Ling Eng, Dwi Irianto, Priyanto dan Anik Yuni Artikasari.
Johar Ling Eng selaku Ketua Asprov Jawa Tengah menjadi sosok yang menentukan pembagian grup suatu klub kontestan liga.
Baca Juga : Borok Peran Sindikat Mafia Bola Johan Ling dkk Dalam Pengaturan Skor Liga 2 dan Liga 3 Akhirnya Terungkap
Menurut Kombes Argo Yuwono, apabila petinggi klub menemui dan berkomunikasi dengan Johar, maka klub tersebut akan dimasukkan ke dalam grup yang lebih ringan.
"Peran Johar ini dia kan di Jawa Tengah, dia bisa menentukan klub di kelompok (grup) mana, misalnya ada 4 grup dia bisa menentukan," ucap Argo Yuwono.
"Yang sudah komunikasi dengan dia (Johar), ditaruh di grup yang ringan. Dia juga bisa menentukan hari apa mainnya, jam berapa mainnya, ada semua dia," ucap dia lagi.
Lebih lanjut ketika mengatur sebuah pertandingan, Johar berkoordinasi dengan Priyanto yang merupakan mantan anggora Komite Wasit PSSI.
Baca Juga : Alasan Ratu Tisha Sempat Melarang Fakhri Husaini Hadir ke Mata Najwa
Priyanto ini disebut memiliki jaringan yang terbilang besar.
"Johar komunikasi ke Priyanto, dia mantan Komisi Wasit, dia kenal 35 wasit, jadi dia tahu, tapi tidak semua wasit bisa diajak kompromi," ujar Argo Yuwono.
"Wasit tertentu saja yang bisa diajak sama dia. Jadi, kalau klub sudah komunikasi dengan dia, tinggal ditentukan wasitnya siapa," ujar dia lagi.
Priyanto tidak sendiri, dia dibantu oleh sang putri yakni Anik Yuni Artikasari atau akrab disebut Tika.
Baca Juga : Edy Rahmayadi Kemungkinan Bakal Dipanggil Satgas Anti Mafia Bola
Ketika sang ayah mengurus tim yang telah meminta 'bantuan', sang putri bertugas sebagai perantara klub dengan Johar Ling Eng.
""Peranan Tika sebagai asisten dari pelapor di Banjarnegara. Dia menerima juga uang dari pelapor," kata Argo.
Bagia terakhir dari sindikat ini adalah Dwi Irianto atau juga dikenal dengan nama Mbah Putih.
Sosok ini mempunyai peran sebagai penghubung antarklub dan wasit.
Baca Juga : Kisah Pilu Valentino Rossi, Sempat Murung Empat Hari saat Terkena Skandal Ini
Pria yang juga bagian dari Asprov DIY itu mendapat uang dari pertandingan yang telah diatur.
"Dwi Irianto sebagai penghubung antarklub, pemain, dan wasit," ucap Karo Humas Polri, Dedi Prasetyo.
"Dia juga mendapat uang dari pertandingan yang telah diatur," ucapnya menambahkan.
Menurut keterangan petugas, kawanan ini merupakan sindikat yang menguasai kompetisi Liga 3.
Baca Juga : Lionel Messi, Sosok Striker yang Ternyata Miliki Karakter Sangat Pemalu
Dua dari empat tersangka juga memiliki peran yang cukup signifikan di dalam PSSI.
Selain menjabat sebagai Ketua Asprov Jawa Tengah, Johar Ling Eng juga merupakan anggota Komite Eksekutf (Exco) PSSI.
Sosok kedua adalah Dwi Irianto atau Mbah Putih, pria ini merupakan Anggota Komisis Disiplin (Komdis) PSSI.
Sementara itu tokoh lain Priyanto merupakan anggota Mantan Komite Wasit PSSI serta sang putri Tika yang juga merupakan mantan wasit Futsal.
Baca Juga : Alasan Ini Buat Greg Nwokolo Geram Pada Garneta Haruni Hingga Ingin Asuh Buah Hatinya
Keempat tersangka dicokok di tempat yang berbeda-beda. Johar diamankan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, sedangkan Dwi Irianto alias Mbah Putih dibekuk di Hotel Sapphire, Yogyakarta.
Johar, Priyanto, dan Anik diamankan pada Kamis (27/12/2018), sedangkan Dwi Irianto yang terakhir ditangkap pada Jumat (28/12/2018).
Kasus pengaturan skor di Liga 3 mencuat setelah manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani, mengungkapkan bahwa dirinya menyetor ratusan juta untuk membawa timnya promosi.
Lasmi mengungkapkan rincian dana tersebut di acara Mata Najwa "PSSI Bisa Apa Jilid 2" beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Link Live Streaming Liverpol Vs Arsenal - Kesempatan Liverpool Samai Rekor Arsenal
Pada acara tersebut, Lasmi menjabarkan secara rinci pengeluaran yang harus ia keluarkan guna berkompetisi di Liga 3 Asprov Jawa Tengah.
Wasit disebut menerima dana sampai Rp60 juta, pertemuan wasit Rp1 juta, hotel Rp8 juta.
Menyusul laporan Lasmi tersebut Satgas Antimafia Bola mengungkap sindikat yang digawangi Johar Lin Eng, Dwi Irianto, Priyanto, dan Tika itu.
Baca Juga : Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris - Liverpool Vs Arsenal, Kegelisahan Juergen Klopp dan Unai Emery
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |