BolaStylo.com - Ketua Umum PSSI sekaligus Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengaku ingin berobat ke psikiater.
Dilansir BolaStylo.com dari Tribunnews.com, Edy Rahmayadi mengaku ingin berobat ke psikiater lantaran banyak orang yang mengatakan bahwa ia sudah tidak waras.
Hal itu disampaikan oleh Edy Rahmayadi ketika menghadiri rapat koordinasi persiapan pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum Preesiden tahun 2019 pada Jumat (4/1/2019).
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum PSSI sekaligus Gubernur Sumatera Barat itu menghimbau kepada seluruh ASN untuk tidak turut campur dalam pemilu Legislatif dan Presiden.
Edy Rahmayadi meminta para ASN tidak mengkampanyekan orang yang maju menjadi caleg maupun capres, baik itu saudara kandung sekalipun.
Baca Juga : Edy Rahmayadi Apresiasi Kinerja Satgas Antimafia Bola Dalam Mengungkap Kasus Pengaturan Skor
"Saya ingin menyampaikan, awal segalanya, yang pertama adalah aturan main, sudah diatur dalam undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil negara," ucap Edy.
Pegawai ASN menjaga agar tidak menjadi konflik dalam menjalankan tugasnya. Setiap PNS dilarang memberikan dukungan kepada yang," ucap dia lagi.
Pada agenda rapat yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara itu, ia juga menekankan betapa pentingnya seseorang untuk menghargai waktu.
Menurut Tribunnews.com, hal itu disampaikan menyusul dirinya harus menunggu rapat hingga 35 menit dari jadwal rapat yang telah ditentukan.
Baca Juga : Edy Rahmayadi Kemungkinan Bakal Dipanggil Satgas Anti Mafia Bola
Terlepas dari hal tersebut terkait dengan kasus pengaturan skor sepak bola, Satgas Antimafia Bola telah menerima setidaknya telah menerima 278 laporan dari masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Kombes Pol Syahar Diantono.
"Alhamdulilah sampai sekarang sudah ada 278 informasi yang masuk ke Satgas Anti Mafia Bola," ucap Syahar saat diskusi dengan tema 'Sepak Mafia Bola' di Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019).
"Dari 278 setelah kami analisa yang layak untuk menjadikan informasi, ditindaklanjuti di taraf penyelidikan ada 60 laporan," ucap dia lagi.
Baca Juga : Ketua PSSI, Edy Rahmayadi, Minta Jangan Terus-terusan Dibully
Akan tetapi, Syahar hanya mengungkapkan, laporan yang ditindaklanjuti sebagian besar terkait pengaturan skor atau match-fixing.
"Jadi pengaturan permainan match-fixing ada beberapa modus dilakukan, ini yang didalami." ujar Syahar.
"Ini kan masih dalam proses penyelidikan, kami masih dalami juga, nanti kalau sudah ada laporan resmi nanti kami komunikasikan lagi," ujar dia lagi.
Menurutnya, pekan depan kasus tersebut akan dilanjutkan ke tingkat penyidikan.
"Insyaallah minggu depan ada perkembangan laporan, mungkin tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain dalam laporan ini," imbuhnya.
Baca Juga : Fakta Baru Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi Terbongkar, Ternyata Sempat Ditawari Suap 1,5 Triliun
Source | : | Tribunnews.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |