Cristiano Ronaldo Psikopat Gila, Model Asal Inggris Blak-blakan Soal Kasus Pemerkosaan Kathryn Mayorga

Baca Juga : Temui Krisna Adi, Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola Berikan Wejangan

"Saya tidak bisa berdiam diri dan melihat @cristiano berbohong. Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk membantunya. Saya memiliki pesan dan rekaman yang akan sangat berharga bagi Kathryn dan timnya dalam menunjukkan sifat asli @cristiano," tulis dia lagi.

Tidak sampai disitu, Jasmine juga menyebut sosok yang kini menjadi bintang di Juventus itu merupakan seorang pendusta dan psikopat gila.

Acknowledges and shares about having SERIOUS mental health issues. All the LIES surrounding his children and their baby mothers. He’s a BULLY and he’s a LIAR. His whole life is a LIE. Fucking psychopath.

— QUEEN OF THE DAMNED (@Jasminelennard) 8 Januari 2019

"Semua kebohongan ada disekitarnya, anak-anaknya dan ibu dari bayi mereka. Dia merupakan seorang pembuli dan pendusta, seluruh hidupnya adalah DUSTA. Psikopat sial**," tulis Jasmine.

Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo kini masih dihantui dengan kasus pemerkosaan yang semakin rumit dan mengancam kariernya, terlebih setelah ditemukan dokumen yang bisa membahayakan dirinya.

Baca Juga : Heboh PSSI Unggah Jersey Baru Timnas Indonesia dan Sempat Dicemooh Netizen, Ternyata Ini Penjelasannya

Kathryn Mayorga menyebutkan bahwa ia pernah diperkosa oleh Cristiano Ronald pada Juni 2009.

Aksi tak terpuji itu dilakukan oleh Cristiano Ronaldo di sebuah apartemen mewah Las Vegas, Palms Casino Resort.

Mayorga mengaku semenjak kejadian itu, hidupnya merasa menderita, ia tak bisa menjalani kehidupan dengan normal.

Ia seperti dilema, antara membuka kasus pemerkosaan tersebut atau tetap tutup mulut dan merahasiakannya, pasalnya usai peristiwa itu dirinya telah diberi uang tutup mulut oleh Ronaldo sebesar 375 ribu dollar AS.

Baca Juga : Kembali Tunjukkan Arogansi, Jorge Lorenzo 'Main Api' dengan Pebalap Italia Ini

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Asep Edwin, mengatakan pihaknya tidak akan menjatuhkan hukuman kepada whistleblower atau pelapor pelanggaran terhadap sebuah kasus di dunia sepak bola. Hukuman itu tidak akan berlaku karena sudah tercantum dalam program FIFA. Asep Edwin mengatakan seperti itu setelah Komdis PSSI memanggil manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani. #lasmiindaryani #whisteblower #komdispssi #pssi #satgasantimafia #matchfixing

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on Jan 8, 2019 at 11:42pm PST