BolaStylo.com - Polandia dirundung duka usai wali Kota Gdansk, Pawel Adamowicz mengalami kejadian nahas di acara amal. Klub sepak bola Lechia Gdansk pun sampai mengunggah postingan khusus untuk memberikan penghormatan pada sang wali kota.
Kejadian nahas itu berawal ketika Pawel Adamowicz menghadiri acara the Great Orchestra of Christmas charity.
Dalam acara amal tahunan itu, para relawan akan mengumpulkan dana untuk disumbangkan ke rumah sakit.
Beberapa saat sebelum diserang, Pawel Adamowicz sempat mengunggah gambar ketika ia berada di atas panggung.
Terlihat kerlap-kerlip lampu flash yang menyala di tengah kerumunan penonton.
"Ada sebuah cahaya surga di sana," tulis Pawel Adamowicz.
Tak lama setelah itu Adamowicz ditikam secara keji oleh seorang mantan narapidana berusia 27 tahun.
Cuplikan televisi yang menayangkan acara tersebut menunjukkan ketika tersangka bergegas ke atas panggung dan menikam sang wali kota beberapa kali.
Mantan narapidana itu kemudian berteriak di depan banyak orang sebelum dijatuhkan di tanah dan ditangkap.
Paramedis mencoba menyadarkan Pawel Adamowicz di tempat kejadian sebelum melarikannya ke rumah sakit.
Setelah diselidiki, tersangka ternyata memiliki sejarah kriminal yang panjang, diantaranya perampokan bank dan menyerang petugas polisi.
Akhir tahun 2018 lalu tersangka baru saja dibebaskan dari penjara.
Saat ini polisi masih mencari tahu bagaimana tersangka bisa menembus keamanan acara.
Saat berada di atas panggung, tersangka sempat berteriak "Adamowicz sudah mati."
Pria berusia 27 tahun itu juga mengatakan bahwa ia adalah korban salah tangkap yang harus menderita di balik jeruji besi.
Senin (14/1/2019), Pawel Adamowicz dinyatakan meninggal dunia setelah sempat kritis di rumah sakit.
Klub Lechia Gdansk pun langsung mengunggah postingan khusus untuk memberikan ucapan duka cita.
"Kami menucapkan selamat tinggal kepada wali kota Gdansk, Pawel Adamowicz. Kita semua bergabung dalam doa bersama keluarga. Beristirahatlah dengan tenang!" tulis akun Instagram resmi Lechia Gdansk.
| Source | : | BBC.com |
| Penulis | : | Katarina Erlita candrasari |
| Editor | : | Muhammad Shofii |