BolaStylo.com- Edy Rahmayadi membuat keputusan mengejutkan dengan memilih mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.
Edy Rahmayadi mundur dari PSSI pada Minggu (20/1/2019) saat Kongres PSSI digelar di Sofitel Bali Nusa dua Beach Resort.
Dilansir BolaStylo.com dari Tribun Bali, pernyataan mundur Edy itu diucapkan saat dirinya tengah menyampaikan kata sambutan.
"Saya nyatakan hari ini saya mundur dari Ketua. Dengan syarat jangan khianati PSSI ini. Jangan karena satu hal lain terus kita bercokol merusak rumah besar ini. Saya mundur bukan karena saya tidak bertanggungjawab tetapi karena saya bertanggung jawab," kata Edy pada pidato tersebut.
Kemunduran Edy ini tentu menuai reaksi dari banyak pihak dan membuatnya menjadi sorotan.
Baca Juga : Bicara Soal Kevin Sanjaya, Mantan Ganda Putra Terbaik Indonesia Akui Rekan Marcus Itu Tak Ada Duanya
Tak cuma saat memutuskan mundur, Edy sendiri sempat menjadi sorotan karena beberapa aksi kontroversialnya.
Bahkan beberapa aksinya sempat menjadi bahan pembicaraan di media sosial baik instagram maupun twitter.
Berikut aksi-aksi Edy yang kontroversial selama masih memegang posisi Ketua Umum PSSI.
1. Geram saat ditanya soal isu rangkap jabatan
Edy sempat menjadi pembicaraan saat salah satu presenter acara Kompas Petang, Aiman Witjaksono bertanya perihal rangkap jabatan.
Pria berusia 57 tahun itu memang sempat merangkap jabatan sebagai gubernur Sumatera Utara sekaligus Ketum PSSI kala itu.
"Anda kan sekarang menjadi gubernur sumatera utara. Apakah anda merasa terganggu ketika tugas anda tanggungjawab anda sebagai gubernur kemudian juga menjadi ketua umum PSSI?" tanya Aiman.
Mendapatkan pertanyaan tersebut, Edy tampak enggan menjawab dan menyatakan jika itu bukan hak Aiman.
"Bukan hak anda juga bertanya kepada saya," kata Edy.
2. Tampar Suporter PSMS Medan
Aksi berikutnya yang cukup viral di media sosial adalah kala Edy menampar salah satu fans karena menyalakan flare di stadion.
Edy Rahmayadi datang ke Stadion Teladan Medan untuk menyaksikan pertandingan PSMS Medan melawan Persela Lamongan, Jumat (21/9/2018) malam.
Saat laga berjalan 65 menit, Gubernur Sumut itu awalnya duduk di Tribun VVIP, lantas mendadak turun untuk menyambangi suporter yang ketahuan menyalakan flare.
Dalam video yang beredar, Edy Rahmayadi tampak memarahi para supporter, bahkan ada salah seorang supporter yang ditamparnya.
Usai video tersebut viral, Edy menggelar silaturahmi dengan awak media dan menjelaskan aksinya tersebut.
Edy menyatakan ia melakukan aksi tersebut karena penggunaan flare dilarang FIFA.
"Saya mana mungkin melakukan kekerasan kepada anak-anak, saya paling senang kepada anak-anak. Memang tangan saya keras ini, saya sehari saja push up 40 kali masih sanggup, kalau gak percaya kalian pegang tangan saya. Tetapi saya melakukan kemarin itu memarahi anak itu, karena menggunakan flare dan itu dilarang oleh FIFA," ujarnya seperti dilansir BolaStylo.com dari Tribun Medan.com.
3. Pernyataan tentang media dan Timnas Indonesia
Edy Rahmayadi kembali jadi sorotan dan viral karena pernyataannya terkait Timnas Indonesia dan media.
Saat ditanya oleh seorang wartawan perihal Timnas Indonesia yang belum berhasil di ajang AFF 2018, Edy justru menjawab dengan jawaban yang tak terduga.
Edy menyatakan jika wartawannya baik, maka prestasti timnas juga akan baik.
"Wartawannya yang harus baik. Ketika wartawannya baik, nanti timnasnya baik,” ujarnya sambil tetap berjalan kala itu.
Pernyataan ini pun sempat viral di media sosial dan jadi bahan perbincangan.
Tak cuma itu, media asing seperti Foxsports Asia juga turut menyoroti aksi Edy kala itu.
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan,Tribun Bali |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |