Alasan Kemanusian Faktor Malaysia Larang Kedatangan Atlet Israel

Eko Isdiyanto Senin, 28 Januari 2019 | 18:04 WIB
Syed Saddiq (Twitter)

BolaStylo.com - Alasan kemanusiaan menjadi pertimbangan Malaysia menolak para atlet disablilitas dari Israel bertanding.

Malaysia secara tegas menolak kedatangan atlet dari Israel dengan alasan kemanusiaan yakni pelanggaran hukum internasional.

Rencananya atlet disabilitas Israel akan mengikuti kejuaraan dunia para-renang yang akan digelar di Kota Kinabalu pada Juli 2019 mendatang.

Menyusul larangan tersebut, Israel mengecam keputusan yang diambil oleh Malaysia tersebut.

Dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com, kementerian luar negeri Israel, menyebut keputusan Malaysia tersebut sebagai hal yang memalukan.

Baca Juga : Pulang ke Spanyol, Alvaro Morata Boyong Istri dan Dua Putra Kembarnya

Israel juga meminta Komite paralimpik Internasional untuk membatalkan keputusan pemerintah Malaysia itu atau mengalihkan tuan rumah dari Malaysia.

Atas kecaman itu, Pemerintah Malaysia melalui sang menteri luar negeri, Saifuddin Abdullah, balik mengecam apa yang disampaikan pihak Israel.

Syed Saddiq

"Selama lebih dari satu abad, Israel telah merampas hak rakyat Palestina, di mana saat ini di sana juga terus terjadi pelanggaran hukum internasional," ucap Abdullah.

"Israel tidak memiliki hak untuk bicara mengenai nilai-nilai moral yang juga mereka langgar terhadap lawan mereka," imbuhnya.

Baca Juga : Kabar N'Golo Kante Biayai Pencarian Emiliano Sala Tidak Benar

Saifuddin juga menegaskan pihak pemerintah Malaysia akan tetap melarang warga Israel untuk ikut serta dalam ajang apa pun di Malaysia.

Menpora Malaysia, Syed Saddiq juga memberikan dukungan dengan langkah yang diambil oleh negaranya tersebut.

Saddiq menegaskan bahwa Malaysia akan kehilangan kesadaran moral dan arah jika menggelar pertandingan internasional dianggap lebih penting ketimbang mementingkan kepentingan warga dan saudara dari Palestina yang secara terus-menerus diperlakukan tidak manusiawi.

Kejuaraan dunia renang 2019 khusus untuk penyandang disabilitas itu menurut rencana digelar pada 29 Juli sampai 4 Agustus dan merupakan ajang kualilfikasi untuk Paralimpik 2020 London.

Negara yang berminat untuk menjadi tuan rumah sebagai pengganti Malaysia harus menyampaikan pengajuan ke IPC sebelum 11 Februari 2019 mendatang.

Baca Juga : Berkarier di Eropa, Egy Maulana Vikri Akui Tetap Rindukan Tim Ini



Source : BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Nina Andrianti Loasana
Video Pilihan