Saphira Indah Meninggal Karena Masalah Pernafasan, Kenali Penyakit Pernafasan yang Bisa Berakibat Fatal pada Ibu Hamil

Nina Andrianti Loasana Kamis, 31 Januari 2019 | 15:34 WIB
Saphira Indah meninggal saat hamil (Kolase IDEAonline)

Dalam lima hari di rumah sakit, kondisi Saphira Indah sempat tidak normal.

"Dokter bilang rawat inap aja deh. Naikin HB nya. Yaudah dari situ mulai, tekanan pertama kedua ketiga sesaknya nggak ilang-ilang."

"Pas udah ditangani dokter, hari kelima langsung. Tiba-tiba dalam kondisi bagus. Ya kita berasumsi ya emang udah begitu. Meninggalnya," jelas Ai.

"Tapi tiba-tiba ya ajal kan modelnya beda beda. Kadang-kadang orang lagi duduk ya meninggallah. Ya begitulah. Kan kita enggak bisa prediksi," sambungnya.

Ibu Hamil memang rentan untuk terkena komplikasi penyakit yang berhubungan dengan pernafasan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada thaun 2002 menyebutkan bahwa wanita yang tengah hamil lebih rentan terhadap infeksi pernafasan seperti pneumonia.

Risiko infeksi pernafasan bisa bertambah jika wanita yang hamil tersebut mengalami anemia atau menderita asma.

Kenal Sejak Berusia 15 Tahun, Shandy Aulia Kenang Kebersamaannya dengan Saphira Indah Sebelum Berpulang

Wanita hamil juga rentan mengalami infeksi jamur Coccidioidomycosis.

Meski infeksi jamur ini terbilang ringan, imun tubuh pada wanita hamil biasanya turun drastis sehingga infeksi dalam bentuk apapun bisa berdampak fatal.

Selain karena infeksi, wanita hamil juga lebih rentan mengalami emboli paru.

Hal ini disebabkan karena darah pada masa kehamilan mengalami hypercoagulability sehingga lebih mudah menggumpal dan meningkatkan risiko adanya penggumpalan darah yang bisa menyumbat arteri dan paru-paru.

Untuk mengurangi risiko ini, ibu hamil sebaiknya menghindari tempat-tempat ramai untuk mengurangi risiko terkena infeksi pernafasan.

Selama proses kehamilan, ibu juga sebaiknya mengkonsumsi makanan yang bisa meningkatkan imun tubuh seperti sayuran hijau.

Ibu hamil juga disarankan untuk banyak bergerak dan berjalan untuk mengurangi risiko emboli paru.



Source : berbagai sumber
Penulis : Nina Andrianti Loasana
Editor : Nina Andrianti Loasana
Video Pilihan