"Ini memicu harapan bahwa DMC dapat diterapkan secara terapi pada manusia," demikian bunyi tulisan para penulis dalam jurnal Nature Communications dikutip dari Intisari Online.
Baca Juga : Usai Kalahkan Ganda Putra Indonesia di Spain Masters 2019, Pebulu Tangkis Taiwan Berburu Buah Awet Muda Ini
Dalam sebuah peneltian, tim peneliti mencoba menguji zat tanaman dengan sel-sel ragi, yang biasa digunakan dalam percobaan untuk melengkapi pengujian hewan.
Ternyata zat tersebut mampu membantu melindungi sel-sel ragi dari efek penuaan.
Zat itu bahkan lebih baik ketimbang senyawa pelindung sel lainnya seperti resveratrol.
Tim peneliti juga kemudian menguji efek DMC pada sel cacing dan lalat buah.
"Hebatnya, pengobatan DMC kronis memperpanjang usia rata-rata dari kedua (lalat dan cacing) sekitar 20 persen," kata penelitian itu.
Senyawa tersebut juga terbukti membantu melindungi sel-sel di hati tikus melalui proses autophagy.
autophagy adalah ketika tubuh membersihkan sel-sel yang rusak dan meregenerasi yang baru
Source | : | intisari |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |