Ashitaba, Tanaman yang Tumbuh di Mojokerto dan Dianggap Jadi Rahasia Awet Muda Samurai Jepang

Aziz Gancar Widyamukti Jumat, 22 Februari 2019 | 21:39 WIB
Foto Ilustrasi Samurai Jepang dan Tanaman Ashitaba (Kolase Intisari)

"Ini adalah proses pembersihan dan daur ulang. Ini menghilangkan 'bahan berlebihan, terutama 'sampah' seperti protein agregat," kata Profesor Madeo.

Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa DMC memiliki efek melindungi kerusakan hati yang disebabkan oleh keracunan alkohol.

Hasil uji coba pada beberapa jenis sel manusia membuktikan zat tersebut membantu memperlambat penuaan dan mencegahnya.

Baca Juga : Waspadai 5 Bahaya Berenang di Kolam yang Tercemar Urine Bercampur Kaporit

"Eksperimen menunjukkan bahwa efek DMC mungkin dapat ditransfer ke manusia, meskipun kita harus berhati-hati dan menunggu uji klinis nyata," ucap Profesor Madeo.

Madeo selanjutnya akan meneliti apakah efek positif DMC pada jantung tikus akan meluas.

Ilmu pengetahuan sebelumnya telah memberikan harapan bahwa diet seperti puasa, pil, olahraga, adalah salah satu hal yang bisa dijadikan alat anti-penuaan.

Temuan terbaru telah mendorong pencarian alternatif medis.

Tim peneliti menemukan senyawa DMC dengan melihat kelas zat yang disebut flavonoid, yang telah terbukti memiliki berbagai efek menguntungkan, dari sifat anti-inflamasi hingga melindungi terhadap degenerasi otak dan kanker.

Baca Juga : Peneliti Temukan Hal Mengejutkan pada Jantung Pria yang Push Up 40 Kali Sehari

Mereka memeriksa 180 senyawa yang mewakili berbagai subkategori flavonoid, mencari kandidat yang mungkin memiliki kemampuan alami untuk 'menangkal kematian sel terkait usia' sebelum menemukan DMC.

DMC, yang hanya dilaporkan bisa membantu dalam studi malaria dan leukemia, yang tidak ditemukan dalam sumber alami lain menurut sepengetahuan para peneliti, membuat tanaman ashitiba sangat istimewa.



Source : intisari
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Nina Andrianti Loasana
Video Pilihan