BolaStylo.com - Kuasa hukum Marko Simic, Gusti Randa buka-bukaan soal kasus pelecehan seksual yang menjerat pemain asal Kroasia tersebut.
Gusti Randa merasa ada sebuah kejanggalan atas kasus yang menimpa Marko Simic.
Kasus pelecehan itu terjadi di dalam pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA0741 yang melayani rute Bali-Sydney.
Marko Simic dan para pemain Persija Jakarta lainnya melakukan perjalanan itu untuk melakoni laga kualifikasi Liga Champions Asia 2019.
Saat itu Persija harus bertandang ke markas Newcastle Jets pada 12 Februari 2019.
Gusti Randa menceritakan bahwa posisi duduk Marko Simic dengan korbannya memang berdekatan.
"Simic duduk di kursi 37 perempuan itu ada di 39," katanya.
Namun yang menarik, masih menurut penuturan Gusti, Persija telah memesan tiga kursi dalam baris itu, termasuk kursi yang diduduki oleh korban.
Lebih lanjut pria yang menjabat sebagai Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB) itu menuturkan bahwa Marko Simic sudah mengenal si korban sebelumnya.
"Simic dengan perempuan ini sudah saling kenal. Artinya, kenal di atas pesawat. Bukan ujug-ujug tidak kenal," ujarnya.
Tindak pelecehan yang dilakukan oleh Marko Simic adalah ketika ia meraba beberapa bagian tubuh korban.
"Ada sedikit pegangan tangan, lalu merasa tidak suka. Lalu dipegang lagi pahanya, lalu tak suka. Nah perempuan itu melaporkan kepada pramugara," tutur Gusti Randa.
Mendengar laporan dari wanita itu, pramugara kemudian memindahkan Marko Simic ke kursi yang lain.
Namun korban tetap merasa tidak aman dan mengungkapkan ketakutannya kepada pramugara.
Marko Simic pun diberi peringatan pertama dari tiga tingkatan peringatan di dalam pesawat.
"Simic hanya dikenakan warning pertama, terjadi saling maaf, dan Simic kembali ke kursinya," ujar Gusti Randa menambahkan.
Namun kejanggalan yang terjadi adalah ketika Marko Simic dikenakan peringatan tingkat ketiga atau final Warning Card sebelum pesawat mendarat.
"Nah, disini ada miss link yang perlu saya kejar kenapa kok tiba-tiba sebelum landing Simic dibacakan final warning card oleh pramugara," ujar Gusti Randa.
Alhasil Simic terdaftar sebagai "orang bermasalah" di pesawat dan menjadi tanggung jawab dari pihak berwenang.
"Karena itulah form yang berwarna kuning itu menjadi kesatuan dengan manifest pesawat sehingga ketika di terminal polisi langsung naik ke pesawat," ucapnya.
Gusti Randa mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Garuda Indonesia.
Dokumen tertulis dari kronologi di atas pesawat itu akan menjadi salah satu alat bukti yang akan dibawa kuasa Hukum Marko Simic ke persidangan yang akan digelar pada 9 April 2019.
Artikel ini telah tayang di Superball.id dengan judul Kuasa Hukum Marko Simic Buka-bukaan Soal Kronologi Kasus Kliennya
Source | : | BolaSport.com,SuperBall.id |
Penulis | : | Katarina Erlita candrasari |
Editor | : | Muhammad Shofii |