Prestasi Membanggakan Evgenia Medvedeva Ternyata Menyimpan Kisah Duka bagi Mantan Pelatihnya

Aziz Gancar Widyamukti Rabu, 27 Maret 2019 | 14:13 WIB
Atlet skating asal Rusia, Evgenia Medvedeva. (twitter.com/evgeniagallery)

BolaStylo.com - Di balik prestasi Evgenia Medvedeva di ajang skating, ternyata menyimpan kisah duka yang dirasakan mantan pelatihnya, Eteri Tutberidze.

Evgenia Medvedeva baru saja membuktikan kepiawaiannya di dunia ice skating melalui Kejuaraan Dunia Figure Skating (ISU), Minggu (24/3/2019).

Tampil di di Saitama Super Arena, Jepang, Evgenia Medvedeva berhasil meraih medali perunggu.

Evgenia Medvedeva sebelumnya juga pernah meraih juara PyeongChang Games 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan.

Baca Juga : Mewah, iPhone XS Max Edisi Khusus Lionel Messi Berbalut Emas 24 Karat

Namun, prestasi membanggakan Evgenia Medvedeva dalam dunia ice skating ternyata menyimpan duka bagi mantan pelatihnya, Eteri Tutberidze.

Duka mendalam yang dirasakan Eteri Tutberidze itu dirasakan ketika ia mendampingi Medvedeva tampil pada PyeongChang Games 2018.

Hal itu diungkap Tutberidze melalui sebuah unggahan di akun Instagram miliknya pribadi belum lama ini.

Baca Juga : Ibunda Mohamed Salah Marah Besar saat Tahu Foto Mesra Sang Anak Tersebar di Medsos

Tutberidze menyatakan bahwa dirinya tidak bisa menikmati momen bahagia saat Medvedeva naik ke podium menerima trofi PyeongChang Games 2018.

Sebab, Tutberidze saat itu sepenuhnya fokus memikirkan kondisi ibunya yang didiagnosis kanker otak sebelum ia berangkat ke Korea Selatan.

"Saat saya pergi ke Jepang untuk melaksanakan kamp pelatihan pra-Olimpiade, ibu saya mengalami stroke yang menyebabkan kelumpuhan parsial. Belakangan diketahui bahwa dia menderita kanker otak," tulis Tutberidze di Instagram.

Baca Juga : Popularitas Dimas Drajad Naik Pesat Pasca Selamatkan Muka Timnas U-23 Indonesia

Tutberidze mengatakan bahwa satu-satunya rasa sakit yang dia rasakan adalah ketika ibunya tidak dapat menikmati kesuksesannya membawa Medvedeva meraih gelar juara.

"Saya ingat semua yang terjadi pada saya seperti dalam kabut. Putriku berada di sekolah agar tidak sendirian di rumah. Ibuku di rumah sakit dalam kondisi kritis. Putriku, yang ditinggalkan sendirian di Moskow, menangis setiap kali kami berbicara melalui telepon. Ibuku berjuang untuk hidupnya melawan penyakit yang menakutkan," tulisnya menambahkan.

"Lalu ada Olimpiade, medali, upacara penghargaan. Orang-orang menatap mata saya sambil memberi selamat kepada saya, berusaha menemukan kebahagiaan di sana. Tetapi tidak ada kebahagiaan. Hanya ada rasa sakit," ungkapnya.

Baca Juga : Video - Aksi Penyelamatan Dimas Drajad saat Jadi Kiper Dadakan Timnas U-23 Indonesia

Penyakit yang dialami sang ibunda juga membuat Tutberidze kembali teringat mendiang ayahnya yang meninggal enam bulan sebelum PyeongChang Games 2018 dimulai.

"Ayah saya meninggal enam bulan sebelum Olimpiade Sochi, ibu tidak mengetahui apa yang kami lakukan di Olimpiade dan tidak bisa merasakan kebahagiaan meski kami juara," tutunya.

Tutberidze semakin merasa terpukul ketika ia harus berpisah dengan sejumlah atletnya, termasuk Medvedeva.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Eteri Tutberidze (@tutberidze.eteri) on

Meski begitu, Tutberidze tidak menyalahkan Medvedeva yang memilih untuk pergi dan bergabung bersama pelatih lain.

Setelah perpisahan itu, Medvedeva kemudian pergi ke Kanada dan berlatih di bawah asuhan Brian Orser.

Prestasi Medvedeva tak hanya sebatas dunia ice skating.

Gadis berusia 20 tahun itu juga masuk dalam daftar The 100 Most Beautiful Faces yang dirilis oleh TC Candler pada 2018 lalu.



Source : Rt
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Muhammad Shofii
Video Pilihan