BolaStylo.com - Persija Jakarta akan segera melakoni laga lanjutan Piala AFC Grup G melawan tim asal Filipina, Ceres Negros, Rabu (3/4/2019). Meski begitu jelang pertandingan tersebut Marko Simic justru bersedih.
Hal itu terlihat dari postingan Instagram yang diunggah oleh Marko Simic pada, Senin (1/4/2019).
Tak banyak berkata-kata, Simic hanya menuliskan emoji patah hati dalam postingannya.
Pemain asal Kroasia itu juga menunjukkan simbol hati yang patah dengan menggunakan kedua tangannya.
Tak diketahui apa penyebab Marko Simic mengunggah postingan sedih itu.
Satu hal yang pasti, hingga saat ini Simic masih terjerat dengan kasus pelecehan seksual.
Alhasil, ia harus terus tinggal di Australia hingga sidang kedua yang recananya akan dilangsungkan pada 9 April 2019 mendatang.
Kuasa Hukum Marko Simic, Gusti Randa mengatakan saat ini pihaknya sudah memberikan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mempermudah proses persidangan yang akan dihadapi.
"Saya sudah memberikan dokumen untuk membantu pengacara di sana," kata Gusti Randa dilansir dari BolaSport.com.
"Dokumennya itu terdiri atas pernyataan tim, Manajer Persija Jakarta, dan lain-lainnya yang ada di dalam pesawat," ujarnya menambahkan.
Maskapai Garuda pun telah memberikan tanggapan dalam bentuk surat yang berisi keterangan resmi mengenai kronologis dan proses kejadian dalam pesawat.
Dokumen itu diharapkan bisa menjadi barang bukti dan acuan bagi pengadilan dalam memutuskan kasus Marko Simic.
Hampir dua bulan Marko Simic berada di negeri Kangguru tersebut sejak melakoni Kualifikasi Liga Champions Asia (LCA) kontra Newcastle Jets.
Simic pun merasa bosan lantaran tidak ada kegiatan berarti yang bisa ia lakukan.
"Meski tidak ditahan, Simic merasa bosan. Tentu ada biaya hidup yang ditanggung, kan tinggi juga di sana (Australia)," kata Gusti Randa.
Diketahui, kasus dugaan pelecehan seksual terjadi di dalam pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA0741 yang melayani rute Bali-Sydney.
| Source | : | BolaSport.com,instagram.com/markosimic_77 |
| Penulis | : | Katarina Erlita candrasari |
| Editor | : | Muhammad Shofii |