BolaStylo.com - Final leg 2 Piala Presiden 2019, menghadirkan trofi baru dengan polesan penuh filosofi dan nilai fururistik.
Final leg 2 Piala Presiden 2019 hadirkan trofi baru yang sarat akan filosofi dan nilai futuristik.
Final leg 2 Piala Presiden kembali hadirkan bentrok dua klub asal Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Laga akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Jumat (12/4/2019).
Gelaran Piala Presiden 2019 ini menghadirkan trofi baru dengan polesan penuh filosofi dan nilai futuristik.
Baca Juga : Cetak Gol Indah ke Gawang Juventus, Wonderkid Ajax Ini Disamakan dengan Cristiano Ronaldo
Dilansir BolaStylo.com dari pssi.org, pembaharuan pada trofi turnamen ini terletak pada ornamen perak dan batu-batuan yang secara khusus ditambahkan.
Surya Aditya, sang seniman pembaharu trofi ini mengaku pembaharuan yang ia buat lebih modern tetapi tak menghilangkan nilai tradisional.
Menurutnya, pihak PSSI meminta terdapat sentuhan perak pada trofi untuk memberi nilai futuristik yang lebih.
"Kita beri susunan perak dan batu-batu nusantara di bagian bawah, batunya kami ambil khusus dari beberapa daerah di nusantara," ucap Surya Aditya.
Baca Juga : Segudang Manfaat Jambu Biji, Mulai dari Obati Batuk hingga Cegah Diabetes
"Kami ingin piala ini tidak kehilangan nilai tradisional tetapi juga ada sentuhan modern," ucapnya lagi.
"Pihak PSSI meminta kita untuk memberi sentuhan agar piala ini punya nilai prestise dan futuristik,' imbuhnya.
Lebih lanjut, Surya Aditya menjelaskan bagian paling penting dari trofi Piala Presiden 2019 ini terletak pada motif Bunga Mandalika.
Bunga Mandalika merepresentasikan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu.
Baca Juga : Mundur dari Singapore Open 2019, Lin Dan Singgung Perlakuan Kurang Pantas Penyelenggara Turnamen
"Bunga Mandalika adalah bunga khas nusantara yang juga merepresentasikan Bhineka Tunggal Ika," ujar Surya.
"Visual bunga itu kelopaknya kan berpisah-pisah tetapi menyatu di pangkal atas," imbuhnya.
Trofi Piala Presiden dibuat oleh seniman asal Bali, Ida Bagus Ketut Lasem.
Meski pada gelaran tahun ini mengalami perubahan, namun pembaharuan itu tidak melenceng dari konsep trofi sebelumnya.
Baca Juga : Begini Kondisi Terkini Lionel Messi Usai Alami Insiden Berdarah di Liga Champions
Source | : | PSSI.org,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Muhammad Shofii |