Semasa kejayaannya, Minarni berhasil meraih gelar juara All England, Malaysia Terbuka, AS Terbuka, Kanda Terbuk, Asian Games, dan Piala Uber.
Minarni mewakili Indonesia pada kejuaraan All England 1968 bersama pebulu tangkis hebat lain seperti Rudy Hartono, Ang Tin SIang, dan Retno Kustiyah.
Baca Juga : Menu Buka Puasa ala Karim Benzema yang Bisa Ditiru agar Tubuh Tetap Bugar
Kala itu, Minarni meraih medali perak tunggal putri dan meraih juara pada nomor ganda bersama Retno Koestijah.
Sedangkan Rudy Hartono berhasil membawa pulang gelar juara dan Muljadi meraih medali perunggu.
Bertanding di All England, Minarni menjadi pebulu tangkis putri Indonesia pertama yang berhasil tembus ke babak final kejuaraan tersebut.
Baca Juga : Profil Sara Carbonero, Jurnalis Terseksi Dunia di Balik Perjuangan Hidup Ikker Casillas
Prestasi lainnya berhasil dicatatkan Minarni kala mewakili Indonesia dalam ajang Piala Uber 1975 di Jakarta.
Tim Indonesia yang diperkuat oleh Theresia Widiastuti, Imelda Wigoena, Utami Dewi, Tati Sumirah, Minarni Soedaryanto, dan Regina Masli berhasil mempersembahkan Piala Uber pertama untuk Indonesia usai mengalahkan Jepang di final dengan skor 5-2.
Kemenangan tersebut seolah membalaskan dendam luka Minarni dkk yang sebelumnya kalah dari Jepang pada Piala Uber 1969 (skor 1-6) dan 1972 (skor 1-6).
Minarni tercatat telah memperkuat Indonesia dalam Piala Uber sebanyak lima kali pada era 1960, 1963, 1966, 1969, dan 1975.
Baca Juga : Cerita Lee Chong Wei saat Mengenang Semarak Bulan Ramadan Bersama Rekannya
Pasca memutuskan pensiun sebagai pebulu tangkis, Minarni lantas memilih berkarier sebagai pelatih di Pelatnas dan aktif dalam organisasi PB PBSI.
Minarni telah meninggal dunia di usia 59 tahun, tepatnya pada 14 Mei 2003 di Rumah Sakit Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan.
Minarni yang meninggal dunia karena komplikasi radang paru-paru serta lever dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan.
Untuk mengenang hari kelahirannya, Google Doodle pun memunculkan sosok Minarni di halaman pencarian.