Istri Casillas Divonis Kanker Ovarium, Kenali Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai Wanita

Aziz Gancar Widyamukti Rabu, 22 Mei 2019 | 11:41 WIB
Kiper FC Porto dan legenda Real Madrid, Iker Casillas. (TWITTER.COM/SPORF)

BolaStylo.com - Istri kiper Porto FC Iker Casillas, Sara Carbonero divonis kanker ovarium setelah suaminya selamat dari serangan jantung.

Beberapa waktu lalu, Iker Casillas baru saja pulih dari serangan jantung yang dialami ketika latihan bersama FC Porto.

Namun, ujian kembali menghampiri keluarga Iker Casillas seusai insiden serangan jantung tersebut.

Istri Iker Casillas, Sara Carbonero baru saja mengumumkan bahwa dirinya sedang berjuang melawan penyakit kanker ovarium.

Baca Juga: Pasca Serangan Jantung Casillas, Kini Giliran Sang Istri Kena Kanker Ovarium

Carbonero mengumumkan hal itu melalui akun media sosial miliknya pada Selasa (22/5/2019).

"Ketika kami belum pulih dari satu kejutan, kehidupan telah mengejutkan kami kembali. Beberapa hari yang lalu saat pemeriksaan, dokter menjelaskan ada tumor ovarium ganas dan saya telah dioperasi," tulisnya.

Kanker ovarium merupakan jenis kanker yang paling sering diderita oleh kaum wanita.

Baca Juga: Profil Sara Carbonero, Jurnalis Terseksi Dunia di Balik Perjuangan Hidup Ikker Casillas

Penyebab penyakit ini pun belum diketahui secara pasti dan gejalanya akan terlihat jika sudah stadium lanjut.

Maka, sangat penting bagi kaum wanita untuk mengetahui faktor risiko dari kanker ovarium.

Berikut 4 faktor risiko kanker ovarium dikutip BolaStylo.com dari laman cancer.org.

Baca Juga: Kabar Terkini Iker Casillas Pasca Dilarikan ke Rumah karena Serangan Jantung

1. Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan atau obesitas sering disebut berisiko lebih tinggi terkena beragam jeni skanker.

Wanita gemuk dengan indeks massa tubuh minimal 30 mungkin meniliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.

Namun, kanker tersebut belum tentu masuk ke kategori jenis yang paling agresif.

2. Hamil di atas usia 35 tahun

Wanita yang hamil penuh pertama kali setelah usia 35 atau yang tidak pernah menjalani kehamilan, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.

3. Riwayat keluarga

Seorang wanita bisa menderita kanker ovarium dari riwayat keluarga.

Risiko kanker ovarium bisa meningkat jika ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan Anda menderita kanker ovarium.

Peningkatan risiko kanker ovarium ini juga disebut bisa datang dari pihak Ayah.

Tak hanya itu, riwayat keluarga dari beberapa jenis kanker seperti kolorektal dan kanker payudara juga bisa menjadi peningkatan risiko kanker.

4. Terapi hormon setelah menopause

Wanita yang menggunakan estrogen setelah menopause memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.

Risiko nampaknya lebih tinggi pada wanita yang menggunakan estrogen saja (tanpa progesteron) selama bertahun-tahun (setidaknya 5 atau 10).

Meningkatnya risiko kanker ovarium belum diketahui secara pasti bagi wanita yang menggunakan estrogen dan progesteron.



Source : Daily Mail,cancer.org
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan