Baca Juga: Selain Mike Tyson, Eks Gelandang AC Milan dan Pemain NBA Juga Terjun ke Dunia e-Sports
Ia pun berpendapat bahwa seharusnya kedua pebulu tangkis tunggal Jepang mampu bermain lebih baik di final kemarin.
"Yamaguchi sudah unggul 11-6 (pada gim ketiga) tetapi dia tak mampu melanjutkan keunggulannya. Itu sebuah kesalahan besar," ucap Park Joo-bong.
"Kento bermain bagus pada gim pertama tetapi mulai melambat pada gim kedua. Dia hampir selalu bermain untuk kami, kecuali pada laga perdana," ucapnya lagi.
Meski demikian menurut Park, istirahat cukup yang diperoleh Kento belum mampu membuatnya bermain maksimal.
Baca Juga: Link Live Streaming PSIS Vs Persija, Rasa Hormat Maman Abdurrahman kepada Laskar Mahesa Jenar
"Dia tidak mendapat waktu istirahat yang cukup setelah laga kemarin (Sabtu, red) yang berakhir larut. Dia mencoba meningkatkan tempo tetapi tidak bisa," imbuh Park.
Kekalahan yang dialami Jepang di final Piala Sudirman 2019 menjadi dejavu bagi skuad Bird Japan, seperti saat final Piala Sudirman 2015.
Kala itu, Piala Sudirman 2015 digelar di Dongguan, China dan laga final mempertemukan Jepang dengan tim tuan rumah.
Pada saat itu, China juga berhasil mengatasi perlawanan Jepang dengan skor akhir 3-0.
Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Paul Pogba Akhirnya Mengekspos Anaknya di Media Sosial
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |