Masroor mengatakan, bahwa Salah dan pemain muslim lainnya tidak boleh meninggalkan puasa meski akan berlaga di partai final.
Ia menegaskan bahwa partai final Liga Champions bukan suatu pengecualian untuk Salah dan pemain muslim lainnya meninggalkan kewajiban puasa Ramadan.
"Jika seorang pemain sepak bola mengatakan kepada saya seperti ini: 'Saya tidak dapat memenuhi kewajiban profesional saya jika berpuasa.' Tentunya, saya tidak melihat itu alasan yang dapat diterima," kata Masroor, dikutip BolaStylo.com dari Goal.
Menurut Masroor, berpuasa saat menjalani laga final Liga Champions adalah salah satu ujian yang harus dihadapi Salah dan pemain muslim lainnya.
Ia juga mentakan kalau ibadah puasa Ramadan tidak akan menjadi halangan Salah dan para pemain lainnya di dunia sepak bola.
Baca Juga: VIDEO - Cristiano Ronaldo Tampilkan Tendangan Salto Spektakuler dalam Laga Amal Juventus
Sebaliknya, ibadah puasa justru mendatangkan berkah bagi Salah dan pemain lainnya.
"Petugas pemadam kebakaran harus berpuasa, polisi harus berpuasa, guru sekolah harus berpuasa di bulan Ramadan. Ini (berpuasa di final Liga Champions) adalah bagian dari tantangan yang Anda hadapi," ujar anggota Dewan Muslim Inggris itu.
"Satu bulan doa dan puasa yang dijalani secara penuh mungkin sangat bermanfaat bagi pemain itu."
Baca Juga: Manchester United Menang Telak, Fan Minta David Beckham Gantikan Alexis Sanchez
"Saya pikir jika kita akan benar-benar multikultural, maka klub dan pelatih harus beradaptasi dengan pemain Muslim yang beribadah selama Ramadan."
Sementara itu, pelatih Juergen Klopp juga memberikan kebebasan terhadap para pemainnya untuk melaksanakan ibadah puasa atau tidak.
"Agama adalah privasi, itu bagaimana saya memahaminya," kata Klopp.
Source | : | BolaSport.com,Goal International |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |