Kinsey Wolanski Akhirnya Buka Suara Soal Aksinya Menyusup di Final Liga Champions

Aziz Gancar Widyamukti Senin, 3 Juni 2019 | 12:58 WIB
Kinsey Wolanski (Instagram/vitalyzdtv)

Hal itu diceritakan Wolanski ketika hadir dalam acara Kyle & Jackie O setelah tiba di Ibiza, Spanyol.

Ia bercita kalau polisi setempat sempat menahannya selama lima jam sebelum akhirnya dibebaskan.

Baca Juga: Lihat Kaki Henderson di Atas Trofi Liga Champions, Fans Liverpool Langsung Meradang

"Mereka membawa saya ke kantor polisi dan mereka menahan saya selama sekitar lima jam dan kemudian mereka membiarkan saya pergi," kata Wolanski, dikutip BolaStylo.com dari Nzherald.

"Di stadion, mereka memberiku gaun rumah sakit jadi saya berakhir di penjara dengan gaun rumah sakit."

Wolanski sendiri merasa bersyukur bisa melakukan hal nekat tersebut meskipun menghebohkan publik.

Penyusup seksi di laga final Liga Champions antara Liverpoo Vs Tottenham Hotspur.

Lebih lanjut, Wolanski mengaku perlu melakukan aksi-aksi gila sebagai tantangan untuk keluar dari zona nyaman dalam hidupnya.

"Kalian, saya bahkan tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi sekarang, saya merasa luar biasa dan sangat bersyukur, saya benar-benar bisa menangis," katanya menambahkan.

"Saya benar-benar melakukan ini hanya karena saya benar-benar ingin mendorong diri saya keluar dari zona nyaman saya, saya suka perasaan itu, perasaan adrenalin dan melakukan hal-hal gila."

Baca Juga: Sikap Hormat Firmino Usai Cipratan Sampanye Miliknya Terkena Sadio Mane

"Saya suka melakukan hal-hal gila sepanjang waktu, tetapi saya tidak pernah berpikir itu akan mencapai skala ini dan semua dukungan serta pesan Anda dan semuanya sangat menakjubkan."

Pasca-insiden itu, Wolanski berencana membagikan 1.000 poster bertandatangan khusus.

"Dan aku benar-benar ingin melakukan sesuatu yang istimewa untuk kalian, apa pun yang aku bisa, jadi aku akan menawarkan 1000 poster bertanda tangan gratis. Aku sangat mencintaimu dan aku ingin berterima kasih kepada kalian dengan cara apa pun yang aku bisa."

Sebelum akun Instagramnya lenyap, Wolanski yang semula hanya memiliki 300 ribu pengikut berhasil mengumpulkan 2,5 juta hanya dalam waktu kurang dari 18 jam.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, dianggap melakukan kesalahan besar dengan memainkan Harry Kane saat bertemu Liverpool di final Liga Champions. Ketumpulan barisan depan Spurs diyakini terjadi akibat kekeliruan pemilihan pemain oleh Mauricio Pochettino, menurut media-media Inggris. Keputusan paling dipertanyakan ialah Pochettino memasang Harry Kane sebagai starter dan mencadangkan Lucas Moura, sang pahlawan di semifinal. Kane mendapatkan jaminan starter untuk tampil kali pertama sejak mengalami cedera ligamen pada duel leg pertama perempat final kontra Man City (9/4/2019). Artinya, sudah dua bulan bomber timnas Inggris itu absen, tetapi langsung mendapat garansi tampil sejak menit awal dengan kondisi fisik yang tampak kedodoran. Padahal, Spurs justru mampu melaju hingga final ketika dia absen, termasuk saat gol kemenangan Son Heung-min lahir setelah Kane ditarik keluar pada duel versus Man City tadi. Lebih lanjut, Pochettino dikritik karena memilih untuk menyimpan Lucas Moura pada awal laga final kontra Liverpool. Lucas ialah pahlawan pengukir hat-trick yang meloloskan Spurs ke final lewat comeback dramatis hingga menang 3-2 di markas Ajax Amsterdam (8/5/2019). #finalucl #championsleague #harrykane #tottenhamhotspur #tottenham #uefa #gridnetwork

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on



Source : Nzherald.co.nz
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan