BolaStylo.com - Kasus dugaan pemerkosaan yang melibatkan pemain Paris Saint-Germain, Neymar Jr, hingga saat ini belum menemui titik terang.
Neymar diduga terlibat dalam kasus pemerkosaan terhadap seorang model asal Brasil bernama Najila Trindade Mendes de Souza.
Najila mengklaim bahwa ia adalah korban pemerkosaan Neymar ketika berada di salah satu hotel di Paris pada 15 Mei lalu.
Menyusul peristiwa tersebut, Najila mengaku sempat takut jika ada ancaman pembunuhan saat terlibat pertengkaran dengan Neymar.
Baca Juga: Segera Menikah, Ini Bocoran Pesta Pernikahan Mewah Sergio Ramos dan Kekasih
Dikutip BolaStylo.com dari Marca, ketakutan itu disampaikan Najila kepada mantan pengacaranya.
Najila mengaku takut tidak bisa kembali ke rumahnya dalam keadaan selamat saat terlibat keributan dengan Neymar.
"Saya tidak berpikir bahwa saya akan pulang hidup-hidup," kata Najila, dikutip BolaStylo.com dari Marca.
Baca Juga: Kinsey Wolanski Ramai Digoda Pemain Liverpool Setelah Menyusup di Liga Champions
Wanita yang berprofesi sebagai model itu sempat ingin melaporkan Neymar ke polisi setempat.
Namun, ia khawatir hal itu akan membuat dampak yang berbahaya bagi dirinya.
Najila juga menyebut Neymar adalah orang yang bisa bersikap kejam terhadap seorang wanita.
Baca Juga: Menyusup ke Final Liga Champions, Kinsey Wolanski Bayar Fans Liverpool untuk Rekam Aksinya
"Saya akan melaporkannya di Paris, tetapi saya takut dengan konsekuensinya."
"Ya Tuhan, dia gila. Dia kejam, pecandu narkoba dan dia perlu ditangkap atau dikirim ke rehabilitasi."
Menurut pengakuan Najila, Neymar sempat memotret bagian tubuh belakangnya untuk dipamerkan ke teman-temannya.
"Dalam kondisi saat ini, ia adalah ancaman bagi masyarakat dan ancaman bagi dirinya."
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Hentikan Bus Portugal Demi Foto Bareng Bocah Spesial Ini
"Dia memukul saya dan bahkan mengambil foto bagian belakang saya yang memar."
"Dia pasti melakukannya sehingga dia bisa pamer di depan teman-temannya."
Mengaku mendapat perlakuan kejam, Najila sempat membalas perlakuan Neymar karena merasa perlu meluapkan amarahnya.
"Keesokan harinya aku memukulnya karena aku sangat marah dan perlu menyingkirkan amarahku."
| Source | : | Marca |
| Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
| Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |