Pemain Napoli Beberkan Drama Gila yang Pernah Dilaluinya Saat Dilatih Maurizio Sarri

Ananda Lathifah Rozalina Jumat, 28 Juni 2019 | 07:43 WIB
Bek Napoli, Kalidou Koulibaly (DOK. TWITTER.COM/KKOULIBALY26)

BolaStylo.com - Mantan pelatih Napoli, Maurizio Sari ternyata pernah melakukan sebuah drama yang cukup gila pada pemainnya, Kalidou Koulibaly.

Juventus bukanlah satu-satunya klub Italia yang akan dilatih Maurizio Sarri.

Sebelum bersama Juventus, Sarri sempat melatih beberapa klub Italia, salah satunya Napoli.

Rival Juventus di Liga Italia itu sempat dilatih Sarri mulai Jun 2015 hingga Juli 2018 silam.

Uniknya, saat melatih Napoli, Sarri sempat terlibat sebuah drama gila nan konyol yang mempengaruhi kehidupan pemainya, Kalidou Koulibaly.

Bek tengah Napoli itu menceritakan jika ia pernah seolah "dipermainkan" oleh Sarri.

Hal tersebut terjadi pada awal Januari 2016 silam saat anak pertamanya lahir.

Koulibaly menceritakan jika saat itu, sang istri berangkat ke klinik pada pagi hari.

Sementara dirinya bersama Napoli memiliki pertandingan menghadapi Sassuolo pada malam harinya.

Saat Koulibaly dan rekan setimnya melakukan analisis video pertandingan, handphone miliknya tak berhenti bergetar.

Ia tak mematikan handphone tersebut karena khawatir dengan kondisi sang istri.

Karena Sarri yang saat itu menjadi menajer mereka adalah orang yang ketat, Koulibaly enggan mengangkatnya.

Karena terus berdering, ia pun memutuskan mengangkat panggilan istrinya dan mendapatkan kabar jika istrinya akan segera melahirkan.

Mendengar kabar tersebut, Koulibaly pun menghadap Sarri dan meminta izin.

"Pak, saya minta maaf, saya harus pergi sekarang, anakku akan lahir," ucap Koulibaly saat itu.

Mendengar penuturan pemainnya, Sarri pun melihatnya kemudian menolak.

"Tidak, tidak, tidak, saya membutuhkanmu malam ini, Kouli. Saya sangat membutuhkanmu, kamu tidak bisa pergi," jawab Sarri.

Meski ditolak, Koulibaly tetap kekeuh akan pergi tak peduli akan mendapatkan hukuman atau apapun.

Sarri pun kemudian berfikir sambil merokok dan akhirnya membiarkan Koulibaly pergi ke klinik, asal dia harus kembali saat waktu pertandingan tiba.

Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, saat menangani Chelsea.

Koulibaly pun berangkat ke klinik, dan bersyukur karena ia bisa melihat sang putra pertama lahir pada pukul 13.30 waktu setempat.

Putra pertamanya itu diberi nama Seni dan hari itu menjadi hari bahagia baginya.

Namun, drama Sarri dan Koulibaly tak berhenti disitu.

Pada pukul 16.00 waktu setempat, Sarri kembali menelfon Koulibaly.

Koulibaly pun merasa pria itu benar-benar gila tapi dalam hal yang baik.

Sarri menelfon Koulibaly untuk memintanya kembali karena membutuhkannya.

"Kouli? apakah kamu akan kembali? saya membutuhkanmu, saya sangat membutuhkanmu, tolonglah," ucap Sarri saat itu.

Mempertimbangkan istri, anak dan rekan setimnya, Koulibaly akhirnya kembali ke Stadion usai mendapatkan restu sang istri.

Tapi, saat kembali ke stadion dan memasuki ruang ganti pemain, Koulibaly terkejut.

Ia tak menemukan jersey bertuliskan nomor punggungnya di deretan pemain inti atau starting XI malam itu.

Sarri rupanya menaruhnya di bangku cadangan malam itu.

Ia pun protes pada Sarri dengan mengatakan keluhannya.

"Pak, apakah anda bercanda?" ucap Koulibaly.

"Apa? itu adalah pilihanku," jawab Sarri.

"Pak, anakku, istriku, aku meninggalkan mereka semua karena anda bilang anda membutuhkan saya," bantah Koulibali.

Dengan santainya Sarri menjawab " Ya, kami membutuhkanmu untuk bangku cadangan," balas Sarri.

Setelah semua drama gila itu, Koulibaly tetap berada di bangku cadangan karena Sarri memasang Raul Albiol dan Vlad Chiriches pada posisi bek tengah.

Meski begitu, Sarri memasukkan Koulibaly pada 22 menit akhir.

Setelah mengingat dramanya dengan Sarri, Koulibaly menyatakan itu tak terlalu pahit.

Ia mungkin dulu merasa ingin menangis, tapi saat ini ia tertawa saat mengingat dramanya dulu dengan sang pelatih.

"Itu gila tapi itu menghangatkan," tuturnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on

 



Source : The Sun
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan