Ia tak mematikan handphone tersebut karena khawatir dengan kondisi sang istri.
Karena Sarri yang saat itu menjadi menajer mereka adalah orang yang ketat, Koulibaly enggan mengangkatnya.
Karena terus berdering, ia pun memutuskan mengangkat panggilan istrinya dan mendapatkan kabar jika istrinya akan segera melahirkan.
Mendengar kabar tersebut, Koulibaly pun menghadap Sarri dan meminta izin.
"Pak, saya minta maaf, saya harus pergi sekarang, anakku akan lahir," ucap Koulibaly saat itu.
Mendengar penuturan pemainnya, Sarri pun melihatnya kemudian menolak.
"Tidak, tidak, tidak, saya membutuhkanmu malam ini, Kouli. Saya sangat membutuhkanmu, kamu tidak bisa pergi," jawab Sarri.
Meski ditolak, Koulibaly tetap kekeuh akan pergi tak peduli akan mendapatkan hukuman atau apapun.
Sarri pun kemudian berfikir sambil merokok dan akhirnya membiarkan Koulibaly pergi ke klinik, asal dia harus kembali saat waktu pertandingan tiba.
Koulibaly pun berangkat ke klinik, dan bersyukur karena ia bisa melihat sang putra pertama lahir pada pukul 13.30 waktu setempat.
Putra pertamanya itu diberi nama Seni dan hari itu menjadi hari bahagia baginya.
Namun, drama Sarri dan Koulibaly tak berhenti disitu.
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |