Baca Juga: Sebut Copa America 2019 Diatur untuk Brasil, Lionel Messi Terancam Hukuman Selama 2 Tahun!
Pesepak bola berusia 20 tahun itu akhirnya meninggalkan lapangan dengan menangis.
Ia tidak melanjutkan pertandingan meski babak pertama masih menyisakan waktu 3 menit.
I SWEAR THIS BREAKS MY HEART.Jordi Osei-Tutu the Arsenal defender, on loan at VfL Bochum being racially abused by a St. Gallen player during a friendly in Switzerland on Tuesday. pic.twitter.com/SBH55AAHP5
— Owen Price (@IAmOwenPrice) 10 Juli 2019
Meski demikian, pemain asli Inggris itu kembali dapat bermain di babak kedua tanpa raut sedih diwajahnya.
Menyusul kejadian itu, Meriam London secara resmi merilis pernyataan terkait apa yang dialami oleh pemain muda mereka.
Baca Juga: Kondisi Terkini Staf Pelatih Man United Usai Dilarikan ke Rumah Sakit Australia
"Jordi Osei-Tutu menerima pelecehan rasial yang tidak dapat diterima saat bermain untuk VfL Bochum di laga persahabatan pramusim melawan klub Swiss, St Gallen."
"Kami bekerja sama dengan Bochum dan memberi dukungan penuh untuk Jordi."
"Rasisme tidak memiliki tempat dalam sepak bola dan kami tidak mentolelir segala bentuk diskriminasi."
Sang pemain pun buka suara terhadap apa yang dialaminya, ia mengaku tak percaya dan kecewa mendapat perlakuan seperti itu dari sesama pemain sepak bola.
Baca Juga: Manchester City Ungkit Kembali Gol Bunuh Diri Peter Crouch di Liga Champions
"Saya sangat kecewa dengan apa yang terjadi," ucap Jordi.
"Tidak seorang pun boleh mengalami diskriminasi dan saya sangat sulit memahami, bagaimana sesama pemain sepak bola bisa melakukan hal seperti itu," imbuhnya.
Source | : | thesun.co.uk,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |