Jangan Dikerok! Angin Duduk Bukan Masuk Angin, Ini Penjelasannya

Eko Isdiyanto Selasa, 16 Juli 2019 | 18:54 WIB
Masih Muda dan Rajin Olahraga, Kok Bisa Kena Serangan Jantung? (rd.com)

Baca Juga: Terbukti! Pemain Arsenal Ini Memang Merupakan Seorang Fashionista

Akan tetap, terdapat hal yang harus diperhatikan karena penyakit ini sangat mengancam nyawa.

Jika seseorang terserang penyakit ini maka sebenarnya ia tengah mengalami penyempitan pembuluh darah di jantung.

"Gejalanya memang menyerupai masuk angin. Dalam dunia medis, gejala ini disebut angina pectoris," ucap Dr. Santoso.

"Jadi, angina pectoris bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari penyempitan pembuluh darah di jantung,” ucapnya lagi.

Baca Juga: Link Live Streaming Persib Bandung Vs Kalteng Putra Liga 1 2019, Saatnya Bobotoh Penuhi Stadion Si Jalak Harupat!

Ia juga tak menampik banyak orang menggunakan teknik kerokan dan meminum jamu tolak angin sebagai solusi.

Walau ternyata, menurut Dr. Santoso cara yang digunakan tersebut sama sekali tidak berpengaruh.

“Karena dianggap masuk angin, lalu penanganannya dikerok, dioles minyak hangat, dan minum jamu tolak angin. Padahal masalah sebenarnya ada di pembuluh jantung,” ujar Dr. Santoso.

Angin duduk tidak akan dapat disembuhkan dengan kerokan atau diberi jamu.

Baca Juga: Video - Bottle Cap Challenge ala Dani Alves di Bali, Dijamin Kocak Abis!

Satu-satunya cara mengatasi penyakit angin duduk adalah melonggarkan sumbatan saluran pernapasan.

Menurut Grid.Id, seseorang yang terserang penyakit ini akan mengalami beberapa gejala.

Yakni rasa sakit yang hebar di area dada, seperti ditekan dengan keras dan diremas, rasa sakit tersebut kemudian menjalar ke area leher hingga ulu hati.

Biasanya juga disertai rasa sesak napas, keringat dirngin, kembung atau maag.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG! Live Streaming Indonesia Open 2019 - Pertarungan Marcus/Kevin kontra Wakil Jepang Dimulai

Penderita memiliki waktu 30 menit hingga 2 jam untuk mendapat pertolongan sebelum keadaan tersebut membuat otot jantung rusak.

Saran terbaik dari Dr. Santoso adalah sesegera mungkin membawa penderita ke rumah sakit agar mendapat penanangan yang tepat.

"Jika mengalami atau menemui orang yang memiliki gejela tersebut, segera periksakan ke dokter atau rumah sakit. Jika dibiarkan, risiko kematian semakin besar,” kata Dr. Santoso.



Source : Grid.id,bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan