Dilansir BolaStylo.com dari Bolasport.com
Peralatan yang seharusnya berangkat dari markas Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) di Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Indonesia, justru tiba ke Bandara Chongqing di China.
Insiden tersebut tidak lepas dari adanya kemiripan kode antara Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dengan Bandara Chongqing (CKG).
Kabar pengiriman hawk eye yang salah alamat itu dikabarkan oleh kepala Sub Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto lewat cuitan twitternya.
Pria yang akrab disapa Koh Roedy itu menyatakan jika hawk eye yang seharusnya ada di Indonesia kini masih berada di China.
Blibli open: tdk ada hawkeye karena mrk kirim barangnya salah alamat, makanya ke indonesia jd telat
— Rudy R (@RudyRoedyanto) July 16, 2019
Akibat pengiriman yang salah alamat tersebut, beberapa pemain sempat gagal mendapatkan challenge di hari pertama dan kedua.
Sebagai contoh salah satu yang mengalaminya adalah wakil ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Dalam pertandingan melawan wakil Jepang, Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata pada Selasa (16/7/2019), Greysia terlihat beberapa kali mengajukan challenge.
Namun, permintaan Greysia itu tak bisa dikabulkan oleh umpire akibat absennya hawk eye di lapangan.
Source | : | Twitter,BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |